c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

28 Januari 2025

19:52 WIB

Analis Prediksi Bitcoin Capai US$122.000 Pada Februari 2025

Bitcoin diperkirakan bisa mencapai US$122.000 pada bulan Februari mendatang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

<p dir="ltr" id="isPasted">Analis Prediksi Bitcoin Capai US$122.000 Pada Februari 2025</p>
<p dir="ltr" id="isPasted">Analis Prediksi Bitcoin Capai US$122.000 Pada Februari 2025</p>

Ilustrasi Bitcoin. Shutterstock/Creativan

JAKARTA -  Melanjutkan momentum sebelumnya, Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur menganalisis Bitcoin diperkirakan bisa mencapai US$122.000 pada bulan Februari mendatang.

Menurut dia, prospek positif Bitcoin ini didorong oleh aktivitas institusional dengan arus masuk ke ETF Bitcoin termasuk IBIT milik BlackRock yang mencapai US$802 juta dalam seminggu dan menunjukkan dukungan kuat dari institusi. 

“Prediksi harga Bitcoin mencapai US$122.000 sejalan dengan tren pasar yang sedang naik. Jika tren ini berlanjut, Bitcoin bisa melampaui angka tersebut sebelum menguji level tersebut sebagai support,” kata Fyqieh dalam pernyataan resmi, Selasa (28/1).

Sebagai informasi, sejak awal tahun 2025, Bitcoin sudah mencatatkan kenaikan 10.9%, dengan puncak harga tertinggi BTC di tahun ini adalah US$108.824 pada 20 Januari dan penurunan terdalam adalah US$90.018 pada 13 Januari. 

Baca Juga: Februari Akan Jadi Bulan Penting Bagi Kripto, Ada Peristiwa Apa Saja?

Meski prediksi optimistis, Fyqieh mengatakan Bitcoin diperkirakan akan konsolidasi setelah mencapai US$122.000, seperti yang terjadi di masa lalu. 

Dia menjelaskan, fase konsolidasi ini justru memberi peluang bagi investor untuk masuk kembali dengan harga lebih rendah sebelum lonjakan besar berikutnya.

Dengan prediksi seperti ini menurutnya Bitcoin kini menunjukkan ketahanan dengan pergerakannya yang kurang berkorelasi dengan pasar tradisional sehingga semakin menarik bagi investor institusional. 

Pengaruh Imlek
Sejalan dengan hal tersebut, Fyqieh juga melihat momentum perayaan Tahun Baru Imlek juga turut andil dalam kenaikan ini. Dia mengatakan, selama bertahun-tahun, China telah menjadi pemain kunci dalam pergerakan harga Bitcoin. 

“Pengaruhnya begitu besar sehingga perayaan Tahun Baru Imlek pun sering kali menjadi indikator potensi keuntungan bagi para investor kripto,” ucapnya.

Secara historis, awal Tahun Baru Imlek telah menjadi momen menarik untuk membuka posisi di pasar kripto atau mulai mengakumulasi Bitcoin. 

Data dari 2015 hingga 2023 menunjukkan bahwa rata-rata, investor Bitcoin yang memanfaatkan momentum awal tahun baru ini berhasil meraih keuntungan hingga 9% dalam kurun waktu 10 hari perdagangan.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Mata Uang Kripto Teratas Kompak Memerah

“Strategi sederhana ini telah terbukti efektif. Dengan membeli Bitcoin pada akhir hari pertama Tahun Baru Imlek dan menjualnya 10 hari perdagangan berikutnya, investor dapat mencatatkan laba rata-rata 9%,” jelas Fyqieh.

Dia mengatakan, menariknya sepanjang periode tersebut hasilnya konsisten positif setiap tahun yang menunjukkan potensi profitabilitas yang tinggi selama momen ini.

Data historis Matrixport menunjukkan bahwa periode perdagangan 10 hari setelah Tahun Baru Imlek 2017 adalah yang paling menguntungkan, dengan kenaikan sebesar 15%. 

Tahun 2021 dan 2016 juga mencatatkan keuntungan tinggi, masing-masing sebesar 14% dan 13%. Secara keseluruhan, akumulasi pengembalian rata-rata Bitcoin mencapai puncaknya sekitar hari ke-15 hingga ke-19 setelah Tahun Baru Imlek, dengan potensi kenaikan harga hingga 12%.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar