c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

25 Oktober 2024

16:37 WIB

Analis Kripto: Pemilu AS Jadi Penentu Pergerakan Kripto Selanjutnya

Mayoritas investor kemungkinan masih akan menantikan hasil pemilu AS untuk membuat langkah besar selanjutnya yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap pasar kripto.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

<p>Analis Kripto: Pemilu AS Jadi Penentu Pergerakan Kripto Selanjutnya</p>
<p>Analis Kripto: Pemilu AS Jadi Penentu Pergerakan Kripto Selanjutnya</p>

Ilustrasi Stablecoin, harga perdagangan pasar saham Kripto. Shutterstock/iQoncept

JAKARTA - Analis kripto dari Reku Fahmi Almuttaqin menyampaikan, menjelang berakhirnya Oktober, pasar kripto bergerak mixed sejak awal pekan ini setelah membukukan performa positif dalam dua pekan terakhir.

Dinamika yang terjadi di instrumen investasi berisiko ini menunjukkan kehati-hatian para investor di tengah optimisme yang ada jelang pemilihan presiden AS dan pertemuan pejabat The Fed pada awal November.

“Investor mungkin telah memulai langkah akumulasi aset yang dapat dilihat dari tren aliran dana masuk/keluar instrumen ETF Bitcoin spot dalam 1-2 pekan terakhir. Namun untuk membuat langkah besar selanjutnya yang berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap pasar, mayoritas investor mungkin masih akan menantikan hasil pemilu AS,” ujarnya dalam pernyataan tertulis, Jakarta, Jumat (25/10).

Bitcoin yang sempat terapresiasi ke level US$69.200 pada Senin (21/10), terkoreksi dan sempat menyentuh level US$65.400 pada Kamis (24/10). Ethereum juga membukukan performa yang tidak jauh berbeda dengan sempat terkoreksi ke US$2.470 dari areal harga US$2.740.

Tren yang sama juga terjadi pada instrumen saham AS dengan indeks seperti S&P 500 dan Nasdaq yang terkoreksi cukup signifikan sejak Selasa (22/10). Koreksi tersebut terlihat berlanjut pada hari perdagangan Rabu (23/10), dengan Indeks S&P 500 yang membukukan penurunan 0,92% dan Nasdaq 1,6%.

Baca Juga: Tokocrypto Ramal Oktober Jadi Peluang Bullish Kripto

Pantauan Validnews, pada Jumat (25/10) pukul 13.30 WIB, bitcoin bergerak naik 0,52% ke nilai US$67.711 dalam 24 jam terakhir. Sementara, kapitalisasi pasar kripto global menurun 0,14% menjadi US$2,31 triliun selama sehari terakhir. Adapun, total volume pasar kripto selama 24 jam terakhir menurun 13,20% menjadi kisaran US$72,83 miliar.

Terlepas dari tren mixed yang sedang berlangsung saat ini, Fahmi mengatakan, Bitcoin terlihat membukukan performa fundamental yang semakin solid.

Hashrate atau kekuatan komputasi yang mengamankan dan mengoperasikan blockchain Bitcoin yang dikalkulasi menggunakan rata-rata fluktuasi 7 hari (7DMA) telah menyentuh angka 700 EH/s untuk pertama kalinya sepanjang sejarah pada 21 Oktober kemarin, mengacu data blockchain.com.

"Peningkatan hashrate, khususnya ketika mencapai titik tertinggi baru, selain mensinyalir optimisme dari para miner atau penambang Bitcoin yang tinggi, juga seringkali menjadi indikasi awal terhadap arah harga Bitcoin yang semakin positif," katanya.

Puell Multiple, indikator on-chain yang mengukur ekonomi Bitcoin dari sisi suplai yakni pendapatan harian para penambang Bitcoin relatif terhadap angka rata-rata yang terjadi dalam satu tahun terakhir, turut mengindikasikan potensi kenaikan harga Bitcoin yang cukup kuat dari posisi saat ini.

Puell Multiple memiliki rentang pengukuran antara 0 sampai 10, dengan angka 0 mengindikasikan situasi di mana insentif untuk menjual Bitcoin bagi para miner sangat minim, sedangkan 10 menunjukkan situasi di mana keuntungan finansial yang bisa didapatkan para miner dengan menjual Bitcoin-nya berada pada skala yang sangat tinggi.

"Dengan Puell Multiple di atas 3,5 (poin) mengindikasikan pasar yang sudah cukup overheat. Kondisi saat ini di mana Puell Multiple berada pada level 0,9 (poin) dan hashrate mencetak angka tertinggi baru, mensinyalir potensi upside yang cukup kuat bagi Bitcoin, dari sudut pandang ini,” jelasnya.

Optimisme Bitcoin dan Saham AS Jelang Pemilu AS
Di samping itu, Fahmi menyampaikan, hasil pemilu AS dapat memberikan informasi terkait potensi arah kebijakan dan kecenderungan sikap pemerintah ke depan. Sekaligus potensi implikasi pada proyek kripto atau perusahaan yang akan memiliki prospek lebih kuat pada periode mendatang.

Sebagai contoh, ungkapnya, jika Kamala Harris yang memenangkan pemilu, aset kripto XRP mungkin akan lebih berpotensi naik. Mengingat, dukungan finansial yang telah diberikan oleh Co-Founder Ripple terhadap Harris.

Sebaliknya, aset kripto seperti DOGE misalnya, berpotensi akan lebih banyak menyita perhatian pasar, apabila Donald Trump memenangkan kontestasi Pemilu AS. Namun, Fahmi menyampaikan, perhitungan ini juga bisa bergerak dinamis di luar sentimen Pemilu Negeri Paman Sam.

"Namun, bukan berarti DOGE ataupun XRP tidak akan terapresiasi jika yang terjadi sebaliknya. Hal ini terkait kalkulasi terhadap potensi kenaikan dan risiko terhadap aset-aset tersebut yang investor perlu antisipasi yang dapat mempengaruhi preferensi penentuan pemilihan aset mereka,” imbuhnya.

Baca Juga: Bappebti Optimis Perdagangan Derivatif Kripto Naik Lima Kali Lipat

Senada dengan Bitcoin, pasar saham AS dengan proyeksi laporan laba kuartal ketiga yang solid dan sektor tenaga kerja yang resilien, turut membangkitkan optimisme investor di tengah kondisi pasar mixed yang ada saat ini.

Laporan laba Tesla (TSLA) yang solid di kuartal III/2024 dan outlook pertumbuhan penjualan produk mobil perusahaan tersebut pada 2025 mendatang sebesar 20-30%, menjadi salah satu katalis pendukung yang cukup kuat terhadap optimisme investor.

Selain itu, perusahaan-perusahaan di sektor teknologi lainnya seperti Apple Inc. (AAPL), Microsoft Corp. (MSFT), Alphabet Inc. (GOOGL), Nvidia Corp. (NVDA), Meta Platforms Inc. (META), dan Amazon.com Inc. (AMZN) yang cukup tertekan akhir-akhir ini.

"Hal tersebut terjadi seiring dengan rotasi naratif yang terjadi dengan diturunkannya suku bunga The Fed, turut berpotensi kembali mendapatkan atensi investor seiring dengan meningkatnya optimisme pasca pemilu di samping faktor kinerja kuartal ketiga,” jelasnya.

Untuk mengoptimalkan prospek positif tersebut, dia menyarankan, agar investor dapat mempersiapkan strategi berinvestasi di sejumlah saham AS dan aset kripto potensial.

Namun, Fahmi kembali menekankan pentingnya bagi investor untuk tetap mempertimbangkan sejumlah aspek, termasuk fundamental dan teknikal, selagi memantau kondisi pasar.

"Sementara di aset kripto, investor dapat mengevaluasi kembali strategi investasinya dengan memperhatikan portofolio yang dimiliki, seperti harga rata-rata, alokasi investasi, dan laba/rugi," tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar