30 Januari 2024
19:43 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha, mengatakan Bitcoin memulai awal pekan dengan positif. Menurutnya BTC saat ini telah melalui pergerakan fluktuatif sepanjang Januari sebelum menuju penutupan bulanan pertama tahun 2024 pada minggu ini.
Selasa (30/1), BTC menunjukkan tanda pemulihan dengan bergerak ke level US$43.200, naik 2,13% dalam 24 jam dan menguat 8,50% dalam tujuh hari. Untuk menutup hasil positif bulan Januari, BTC perlu melampaui level US$42.270.
Pekan sebelumnya, Bitcoin turun di bawah US$40.000, menyusut 20% hingga mencapai US$38.600 pada Selasa (23/11). Penurunan ini menyusul lonjakan ke level US$48.983 saat ETF Bitcoin spot perdana diperdagangkan di AS pada 11 Januari 2024 setelah persetujuan regulator pada 10 Januari 2024.
Namun, pada akhir pekan, Bitcoin rebound dari MA-100, mencapai MA-50 di US$42.840 pada Minggu (28/1).
Total kapitalisasi pasar aset kripto berada di level US$1,612 triliun, menguat 2,34% dalam 24 jam terakhir. Sementara di waktu yang sama, Ethereum (ETH) juga mengalami kenaikan 4,53% dan bergerak di US$2.305 selama 24 jam terakhir.
Baca Juga: Awal 2024, Bitcoin (BTC) Melesat ke US$45.000
Beberapa altcoin mencatat kenaikan yang signifikan dalam periode tujuh hari terakhir. Seperti, Manta Network (MANTA) naik 52,84% bertengger di US$3,77, Conflux (CFX) menguat 30,88% bergerak di kisaran US$0,238. Selanjutnya Solana (SOL) berhasil kembali naik di atas harga US$100 dengan menguat sebesar 19,70% periode tujuh hari terakhir.
Panji menuturkan ada beberapa penyebab penurunan Bitcoin pada pekan lalu, seperti aksi sell the news dan profit taking. Investor melakukan akumulasi besar dimulai sejak Blackrock mengajukan ETF Bitcoin spot sejak Juni 2023, lantas menjalankan aksi ambil untung setelah berita ETF Bitcoin spot disetujui.
Penyebab lainnya yaitu penjualan Grayscale Bitcoin Trust (GBTC).Investor Grayscale menjual lebih dari US$2 miliar GBTC sejak diubah menjadi ETF, termasuk penjualan saham senilai US$1 miliar oleh FTX.
"Tetapi menjelang akhir pekan telah menunjukkan melambatnya arus keluar ETF GBTC, diikuti bertambahnya arus masuk dari ETF Bitcoin spot lain seperti BlackRock dan Fidelity," kata dia.
Selanjutnya juga adanya kabar penjualan Bitcoin oleh Pemerintah AS sekitar 2.930 Bitcoin senilai US$117 juta - US$130 juta hasil sitaan dari Silk Road.
"Terakhir perpanjangan Keputusan SEC mengenai periode keputusan terkait aplikasi BlackRock untuk ETF Ethereum spot hingga 10 Maret 2024," imbuhnya.
Sentimen Pekan ini
Untuk pekan ini Panji mengatakan Federal Open Market Committee (FOMC) akan memulai pertemuan kebijakan dua hari pada Selasa (30/1) dan Rabu (31/1). Ini membuat investor optimis hampir yakin bank sentral akan mempertahankan suku bunga tetap stabil 5,25% -5,50%.
"Menurut CME Group, terdapat peluang 97% kemungkinan The Fed tidak akan memangkas suku bunga pada pertemuan kali ini dan berpotensi akan mulai memangkas suku bunga pada pertemuan Maret atau Mei 2024," ungkap dia.
Selanjutnya pengajuan ETF Bitcoin di Hong Kong yang akan menerima aplikasi pertama untuk ETF Bitcoin, dengan 10 lembaga keuangan lainnya aktif mempersiapkan peluncuran ETF mereka.
Menurutnya Hong Kong berpotensi menjadi negara Asia pertama yang menyetujui ETF Bitcoin spot dengan harapan meluncurkan ETF Bitcoin spot pertama setelah Tahun Baru Imlek pada 10 Februari.
Dan terakhir mulai 29 Januari Google mengizinkan iklan untuk produk ETF di AS, memungkinkan BlackRock, VanEck, dan Franklin Templeton meluncurkan kampanye iklan untuk ETF Bitcoin spot mereka.
"Langkah ini tidak hanya membuka peluang baru bagi Bitcoin ETF, tetapi juga menandakan pengakuan yang semakin meningkat terhadap kripto sebagai kelas aset yang sah," ujar Panji.
Baca Juga: Akibat Aksi Sell The News Bitcoin Tergelincir ke US$39.815
Prediksi Minggu In
Untuk pekan ini, Panji memprediksi pasar kripto cenderung optimis bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada FOMC 30-31 Januari maka diprediksi tidak akan terlalu berdampak signifikan ke pasar kripto.
"Tetapi hal yang akan menjadi perhatian adalah petunjuk kapan The Fed berencana memangkas suku bunganya," tuturnya.
Secara teknikal, Selasa (30/1) pagi pukul 08:00 WIB, BTC bergerak di level US$43.200 naik di atas MA-20 dan MA-50. Selanjutnya, jika BTC dapat bertahan di atas MA-50 atau di kisaran US$42.850 maka potensi menuju area resistance US$44.500 dan selanjutnya di US$45.500.
Sementara, jika breakdown di bawah MA-50 potensi penurunan ke support dinamis MA-20 di kisaran US$42.000 dan support terdekat berada di US$40.500
"Meski demikian, investor dan trader perlu tetap berhati hati serta mengikuti perkembangan pasar sehingga penting untuk melakukan riset mandiri dan berinvestasi dengan profil risiko masing masing," tandasnya.