c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

13 Februari 2024

16:55 WIB

Alasan Pribadi, Hamish Daud Mundur Dari Jabatan CMO Octopus

Nama Hamish Daud sempat menjadi sorotan netizen Indonesia di berbagai media sosial lantaran Octopus, perusahaan tempat dia bekerja belum membayarkan gaji karyawannya selama lima bulan.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

Alasan Pribadi, Hamish Daud Mundur Dari Jabatan CMO Octopus
Alasan Pribadi, Hamish Daud Mundur Dari Jabatan CMO Octopus
Aktor Hamish Daud menghadiri acara Gala Premier film Animasi Riki Rhino di Jakarta, Senin (24/2/2020). Antara Foto/Muhammad Adimaja/aww.

JAKARTA - Hamish Daud mengabarkan dirinya secara resmi telah mundur dari jabatan CMO Octopus. Hal ini dia tulis lewat unggahan di akun Instagram pribadinya pada Sabtu (10/02). Hamish mengunggah, pengunduran dirinya dari startup pengolahan sampah itu disebabkan oleh alasan pribadi.

"Empat tahun terakhir saya telah terjun di sebuah perusahaan startup bernama Octopus untuk memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Dengan berat hati saya mengumumkan bahwa hari ini adalah hari terakhir saya sebagai CMO/Co-Founder," tulisnya.

Baca Juga: CEO Octopus Angkat Bicara, Ungkap Peran Hamish Daud di Perusahaan

Selain itu, akun Instagram Octopus juga terlihat mengalami perubahan. Hingga tulisan ini terbit, hanya terdapat satu unggahan di akun tersebut yang bertuliskan “Kami akan segera kembali”.

Sebelumnya, nama Hamish Daud sempat menjadi sorotan netizen Indonesia di berbagai media sosial lantaran perusahaan tempat dia bekerja belum membayarkan gaji karyawannya selama lima bulan.

Di tengah permasalahan upah yang belum dibayarkan, para pekerja juga mengungkapkan bahwa tunjangan penting, termasuk BPJS, tidak dapat diakses dalam beberapa bulan terakhir.

Octopus juga dilaporkan telah menghentikan operasinya di berbagai kota secara tidak terduga, tanpa pemberitahuan sebelumnya. Pengguna telah menyatakan laporan bahwa perusahaan belum menanggapi permintaan penjemputan sampah selama beberapa bulan.

Sebagai informasi, Octopus sendiri merupakan platform sirkular ekonomi yang membantu produsen untuk melacak dan mengumpulkan sampah bekas pakai agar tidak berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

Baca Juga: Cerita Karyawan Octopus; Tak Digaji 3 Bulan, Terpaksa Tunda Pernikahan

Octopus saat ini beroperasi di beberapa wilayah di Indonesia seperti Makassar, Denpasar, Badung, Gianyar, Jakarta, Bandung, Cimahi, Bandung Barat, Bekasi, Tangerang Selatan, Depok, dan Kota Bogor.

Dilansir dari Tech In Asia, pada tahun 2022 lalu Octopus mengumumkan raihan modal senilai US$5 juta (sekitar Rp74,8 miliar) dalam pendanaan yang dipimpin Openspace dan SOSV. Sejumlah angel investor dari dalam dan luar negeri juga berpartisipasi.

Octopus menjelaskan, dana segar tersebut akan dimanfaatkan untuk memperkuat ekosistem serta ekspansi layanan dalam platformnya. Startup ini menargetkan pada 2024 mampu menggaet lebih dari 100 ribu pengumpul sampah dan 1 juta pengguna dari berbagai kota di Indonesia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar