c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

13 September 2024

17:57 WIB

Airlangga Klaim Perkembangan Industri dan Penjualan EV Cukup Positif

Ada insentif bea masuk atas impor BEV Roda 4 sebesar 0%, insentif PPnBM untuk BEV Roda 4, serta program insentif motor listrik sebesar Rp7 juta guna mendukung investasi sektor EV.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Airlangga Klaim Perkembangan Industri dan Penjualan EV Cukup Positif</p>
<p id="isPasted">Airlangga Klaim Perkembangan Industri dan Penjualan EV Cukup Positif</p>

Pengunjung melihat koleksi mobil listrik yang dipamerkan dalam Indonesian International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan

JAKARTA - Pemerintah mengeklaim perkembangan industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) sampai saat ini cukup positif, baik dari segi penjualan maupun respon masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah menyiapkan insentif guna mendorong investasi di sektor EV. Menurutnya, instrumen tersebut berhasil meningkatkan penjualan EV dalam negeri.

"Antara lain ada insentif bea masuk atas impor Battery EV atau BEV Roda 4 sebesar 0%, insentif PPnBM untuk BEV Roda 4, serta program insentif motor listrik sebesar Rp7 juta dan berhasil meningkatkan penjualan EV di Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (13/9).

Baca Juga: Kuota Subsidi Motor Listrik Ludes, Menperin Bakal Tambah Jika Ada Pagu

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik (BEV) nasional pada 2024 melonjak signifikan dibandingkan 2023. Sepanjang Januari-Juli 2024, penjualan wholesale (pabrik ke dealer) mencapai 17.826 unit.

Jumlah penjualan mobil listrik selama setengah tahun ini lebih tinggi dari capaian penjualan sepanjang 2023 yang sebanyak 17.051 unit. Secara keseluruhan, wholesales mobil nasional periode Januari-Juli 2024 mencapai 484.236 unit.

Adapun penjualan mobil bertenaga setrum ini berkontribusi sebesar 3,68% terhadap total penjualan mobil nasional pada periode tersebut.

Sejalan dengan itu, Menko Airlangga menilai industri EV sekaligus penjualannya mengalami perkembangan cukup positif. Menurutnya, hal ini perlu didorong guna menciptakan ekosistem transportasi yang ramah lingkungan, mengingat EV rendah emisi.

"Perkembangan industri kendaraan listrik sampai saat ini cukup positif. Ini perlu terus didorong untuk mewujudkan masa depan transportasi yang ramah lingkungan, inklusif, dan modern," katanya.

Airlangga menambahkan, teknologi EV juga berkembang pesat, terutama dari faktor baterai berefisiensi tinggi dan jaringan pengisian daya. Di dalam teknologi baterai pun terdapat sejumlah keunggulan yang salah satunya sodium ion. Namun, ia menilai itu masih perlu dipelajari lebih lanjut.

Baca Juga: OJK Catat Pembiayaan Kendaraan Listrik Melonjak 128,34%

Perkembangan EV tidak hanya fokus pada bidang teknologi, Menko mengatakan, aspek konsumen dan keberlanjutan juga penting. Menurutnya, harga yang terjangkau dan informasi yang jelas tentang EV merupakan dua aspek yang perlu menjadi perhatian.

Airlangga optimis pemerintah terus berkomitmen mendorong kebijakan terkait penggunaan EV di Indonesia melalui berbagai inisiatif, termasuk peta jalan pengembangan kendaraan listrik hingga 2030. Ia menilai, kebijakan-kebijakan yang diterapkan, termasuk insentif, pun berhasil mengundang para investor untuk turut mendukung pengembangan kendaraan listrik tersebut.

"Kita ketahui bahwa perkembangan kendaraan listrik bukan hanya menjadi tren global, tetapi juga merupakan bagian penting dari transformasi ekonomi menuju ekonomi hijau dan yang berkelanjutan," tutupnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar