27 Mei 2023
15:55 WIB
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia siap menjadi bagian dari rantai pasok global kendaraan listrik. Pernyataan itu disampaikan saat bertemu dengan U.S. Secretary of Commerce Gina M. Raimondo, Jumat (26/5) waktu Amerika Serikat.
“Indonesia siap untuk bekerja sama dalam pengembangan kendaraan listrik, khususnya sebagai pemasok baterai kendaraan listrik ke Amerika Serikat”, ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (27/5).
Airlangga menuturkan, Indonesia sebagai negara dengan jumlah cadangan nikel yang besar dapat menjadi mitra strategis Amerika dalam mengembangkan kendaraan listrik.
Sebagai catatan, Data U.S. Geological Survey memperlihatkan bahwa cadangan nikel Indonesia menempati peringkat pertama yakni mencapai 21 juta ton atau setara dengan 22% cadangan global.
"Produksi nikel Indonesia juga menempati peringkat pertama yakni sebesar 1 juta ton, melebihi Filipina (370 ribu ton) dan Rusia (250 ribu ton)," imbuhnya.
Baca Juga: Kemenkeu: Acuan Harga Kendaraan Listrik 2024 Ikut Pasar
Di sisi lain, Secretary Raimondo mengapresiasi dukungan Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework serta menyampaikan bahwa kerja sama pengembangan baterai kendaraan listrik dapat memberikan dampak besar bagi kedua negara khususnya penyediaan lapangan kerja.
“IPEF dapat menjadi pintu masuk investasi pelaku usaha Amerika ke Indonesia, khususnya di sektor critical mineral, semikonduktor, dan teknologi tinggi," ucapnya.
Terkait hal tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia telah melakukan berbagai reformasi struktural salah satunya melalui Omnibus Law (UU Cipta Kerja) guna meningkatkan Foreign Direct Investment (FDI) dan memperbaiki iklim investasi.
Pada pertemuan tersebut, Airlangga dan Raimondo juga membahas pemberlakuan Inflation Reduction Act (IRA) di AS dan peluang bagi produk critical mineral asal Indonesia.
Airlangga juga menekankan perlunya berbagai proyek konkret pada Pilar III IPEF termasuk implementasi Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) di area pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Baca Juga: DPR: Subsidi Kendaraan Listrik Hanya Bisa Dinikmati Masyarakat Atas
Implementasi dari PGII diyakini akan membantu dukungan domestik negara partisipan dalam memajukan perundingan Pilar III.
Pertemuan tersebut dilaksanakan dalam rangkaian acara kehadiran Menko Perekonomian pada Pertemuan Tingkat Menteri IPEF yang diselenggarakan tanggal 26-27 Mei 2023 di Detroit, Amerika Serikat.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Perindustrian, Duta Besar RI Washington DC, Sekretaris Kemenko Perekonomian, Deputi Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional, Deputi Bidang Perniagaan dan Industri, serta Dirjen KPAII dan Dirjen ILMATE Kementerian Perindustrian, dan juga Perwakilan dari kementerian Luar Negeri.