c

Selamat

Selasa, 11 November 2025

EKONOMI

24 Januari 2025

16:17 WIB

Agar Reputasi Keuangan Tetap Baik, Ini Cara Bijak Pakai Pinjaman

Pinjaman pribadi sering kali menjadi solusi cepat untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Namun, pinjaman jangan sampai merusak reputasi pribadi.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

<p>Agar Reputasi Keuangan Tetap Baik, Ini Cara Bijak Pakai Pinjaman</p>
<p>Agar Reputasi Keuangan Tetap Baik, Ini Cara Bijak Pakai Pinjaman</p>

Ilustrasi kelola utang. Shutterstock/Andrii Yalanskyi

JAKARTA - Pinjaman pribadi sering kali menjadi solusi cepat untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Namun, Sobat Valid harus memperhatikan bahwa penggunaan pinjaman ini harus dilakukan dengan bijak agar tidak berujung pada masalah keuangan di masa depan.

Certified Financial Planner, CHRP, Consultant dari OneShildt Financial Independence Ully Safitri menyampaikan, setiap orang memiliki tujuan finansial yang berbeda, mulai dari pendidikan, renovasi rumah, rencana memulai usaha, bahkan persiapan untuk keadaan darurat. 

“Salah satu alat yang dapat membantu akselerasi pencapaian tujuan ini adalah pinjaman pribadi, dengan catatan penting untuk meminjam sesuai kapasitas dan membayar tepat waktu guna membangun reputasi keuangan yang baik,” kata dia dalam acara Think Unthinkable by Jenius, Jumat (24/1). 

Ully menjelaskan, reputasi keuangan yang baik tidak hanya membuka peluang lebih besar untuk memperoleh akses kredit dan investasi, namun juga mencerminkan kemampuan mengelola keuangan yang bijak, sehingga dapat mengakselerasi tujuan jangka panjang dan menghadapi tantangan tak terduga.

Baca Juga: Ini Pentingnya Atur Keuangan Sejak di Bangku Kuliah

“Reputasi keuangan mencerminkan kepercayaan lembaga keuangan terhadap kemampuan seseorang dalam mengelola utang dan kewajiban finansial,” ucapnya. 

Ia berpandangan, reputasi yang baik membuka akses terhadap pinjaman dengan penawaran yang lebih menguntungkan, seperti bunga rendah, dan peluang finansial yang lebih besar. 

Untuk membangun reputasi ini, Ully menyebutkan empat poin penting yang harus diperhatikan oleh masyarakat. 

Pertama, penting untuk selalu membayar tagihan tepat waktu. Menurutnya, disiplin dalam membayar cicilan akan menghindarkanmu dari denda atau bunga tambahan.

Which means gak akan kena fee, gak akan kena pribadi apapun juga gitu. Jadi kita cuma mengubah cara pembayaran saja. Fungsinya apa? Membangun reputasi keuangan,” kata dia.

Kedua, menggunakan kredit dengan bijak. Ully menuturkan ada banyak cara agar pinjaman kredit tidak membengkak. Salah satunya seperti menghindari menambah pinjaman di banyak tempat, membuat anggaran dengan tepat serta mempertimbangkan jangka waktu pinjaman.

Baca Juga: Riset: Gen Z Dominasi Pengguna Fintech

Ketiga, meminjam sesuai kebutuhan. Ully menegaskan, saat meminjam masyarakat harus bisa membayar cicilan bulanan tanpa memberatkan keuangan. Ini bisa dilakukan melalui simulasi dengan mempertimbangkan pendapatan bulanan dan pengeluaran tetap, sehingga cicilan pinjaman tidak mengganggu stabilitas keuanganmu.

“Lihat kebutuhan kita untuk apa. Jadi yang perlu dilihat adalah satu, kalau dari saya sebagai financial planner, pinjaman itu against ke income maksimal 30%. Income kita berapa? Rp10 juta, oke. Then it means kita tiap bulan bisa punya hutang Rp3 juta,” ucapnya.

Keempat, Ully juga menegaskan, setiap individu juga harus cermat dalam memilih pinjaman pribadi, memastikan bahwa platform yang mereka pilih berlisensi dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta memahami manfaat dan risiko untuk menemukan produk yang sesuai kebutuhan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar