c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

14 September 2024

16:07 WIB

Ada Transisi Energi, Indonesia Tetap Butuh Minyak Hingga 2032

Hingga saat ini, belum ada penurunan permintaan minyak di tengah proses transisi energi Indonesia.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Ada Transisi Energi, Indonesia Tetap Butuh Minyak Hingga 2032</p>
<p id="isPasted">Ada Transisi Energi, Indonesia Tetap Butuh Minyak Hingga 2032</p>

Pengendara roda dua mengisi bahan bakar minyak di SPBU MT Haryono, Jakarta, Rabu (3/4/2024) ValidNewsID/Darryl Ramadhan

JAKARTA - Kampanye transisi energi terus digaungkan hampir di seluruh negara, tak terkecuali Indonesia. Dengan adanya transisi, pemenuhan kebutuhan energi ke depan bakal menggunakan sumber yang lebih bersih dan meninggalkan energi berbasis fosil perlahan-lahan.

Bahkan, International Energy Agency (IEA) memproyeksi permintaan minyak dunia bakal menurun seiring masifnya penjualan kendaraan listrik, yang kemudian berdampak pada berkurangnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM).

Walau permintaan dunia diproyeksi menurun, Vice President Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso meyakini minyak masih tetap diperlukan di Indonesia setidaknya hingga tahun 2032 mendatang.

"Tapi kalau 2030-2032 mungkin minyak masih dibutuhkan karena ekonomi masih tumbuh dengan target next year bisa 8%, pasti kebutuhan energi juga makin tinggi," ungkapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (14/9).

Baca Juga: UGM Teliti Hidrogen Ganti BBM Fosil

Pertamina sendiri menilai konsumsi minyak di Indonesia belum menujukkan tanda-tanda penurunan, bahkan terus meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi itu membuatnya yakin, minyak bakal tetap diperlukan di tengah proses transisi energi.

"Bagi kita kalau sepanjang itu untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sepertinya kita tidak terpengaruh ya," sambung Fadjar.

Menurut Fadjar, yang terpenting adalah perusahaan bisa menjaga supply dan demand. Seperti halnya dengan harga, permintaan minyak pun jika dilihat secara bulanan tetap fluktuatif.

Karena itu, Pertamina berkomitmen untuk menjaga kecukupan pasokan minyak supaya kebutuhan domestik tetap terpenuhi di tengah gaung transisi energi.

Baca Juga: Luhut: Finalisasi Pembatasan BBM Bersubsidi Selesai Awal Oktober 2024

"Kalau bagi kami fokusnya, concern-nya adalah pemenuhan kebutuhan domestik dalam negeri, kami ikuti saja," jelas dia.

Namun di lain sisi, Pertamina disebutkannya juga tak abai terhadap kewajiban beralih ke energi yang lebih bersih. Fadjar mengatakan pihaknya tengah mengembangkan sumber energi lain, khususnya mengenai biofuel.

"Di satu sisi kita kembangkan energi-energi lain biar bauran turun, fosilnya turun tetapi biofuel dan sebagainya bisannaik. Tapi kalau secara umum saya tahunnya agak lupa, tapi dalam jangka waktu dekat sepertinya masih menjadi pilihan utama di negara berkembang seperti Indonesia," pungkas Fadjar Djoko Santoso.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar