c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

14 September 2024

08:44 WIB

UGM Teliti Hidrogen Ganti BBM Fosil

Hidrogen ganti BBM fosil karena isu lingkungan.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>UGM Teliti Hidrogen Ganti BBM Fosil</p>
<p>UGM Teliti Hidrogen Ganti BBM Fosil</p>

Ilustrasi tanki green hydrogen plant atau pembangkit listrik tenaga hidrogen. Shutterstock/r.classen.

JAKARTA – Peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Deendarlianto menyatakan, hidrogen berpotensi menjadi bahan bakar alternatif untuk pengganti bahan bakar minyak (BBM) dari fosil. 

“Potensi ini bisa menjawab komitmen negara di dunia yang mendorong pemanfaatan energi baru dan terbarukan karena sumber energi minyak dan gas bumi yang terbatas,” urai Deendarlianto dikutip dari laman UGM, Jumat (13/9). 

BBM dari fosil, lanjut dia, juga menjadi pemasok terbesar jejak karbon serta pencemaran lingkungan. 

Namun, lanjut dia, riset energi hidrogen di Indonesia belum banyak dikembangkan. Padahal di negara maju seperti di Amerika dan Eropa, riset dan aplikasi pemanfaatan energi hidrogen sudah sejak lama diterapkan.

Dia melanjutkan, cadangan hidrogen begitu besar. Jika dimanfaatkan sebagai bahan bakar, tidak menghasilkan jejak karbon atau limbah lingkungan.

Hidrogen, sambung dia, bisa menjadi pengganti bahan bakar pengganti di berbagai sektor. Seperti, transportasi dan pembangkit listrik.

Deen, demikian ia akrab disapa, kini memimpin riset penelitian hidrogen. Proyek ini dibiayai pemerintah serta beberapa pihak seperti PT PLN (Persero) dan PT Pertamina (Persero). Selain itu proyek ini juga diikuti oleh berbagai Universitas yang tidak hanya berasal dari Indonesia namun juga mancanegara , seperti UI, ITS, NTU, serta universitas Groningen dari Belanda.

Di proyek kolaborasi ini, fokus utama dari penelitian ini terkait dengan produksi green hydrogen. Yakni, jenis hidrogen yang diproduksi dengan cara ramah lingkungan.

Meski baru dalam tahap riset dan pengembangan, Deen memaparkan, riset ini sudah menunjukkan hasil yang cukup signifikan. 

Salah satu tantangan terbesar dari riset ini adalah penyimpanan hidrogen. Karena saat disimpan, hidrogen tidak boleh bocor. Jika hidrogen yang bertemu dengan oksigen bisa menimbulkan kerusakan besar. 

Masalah lain, yakni proses perlakuan hidrogen terbilang cukup rumit. Serta kebutuhan alat untuk memanfaatkan hidrogen.

Terlepas dari proses penelitiannya yang rumit, dia yakin, penelitian hidrogen ini bisa diaplikasikan dan memberikan manfaat. 

Saat ini Deen tengah melanjutkan risetnya dalam rangka menemukan metode penggunaan hidrogen yang lebih murah dan terjangkau.

Deen berharap pemerintah tetap mendorong dan berkomitmen dalam mendukung penelitian pengembangan energi hidrogen di tanah air. Karena, hidrogen potensial sebagai sumber bersih dan terbarukan yang nantinya bisa diaplikasikan secara massif.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar