19 Agustus 2024
20:57 WIB
Ada Badan Gizi Nasional, GAPMMI: Produk Olahan Mamin Lebih Bergizi
Dengan dibentuknya Badan Gizi Nasional, Ketum GAPMMI menilai bahwa pemerintah sekarang ini mulai menyadari pentingnya pangan bergizi bagi masyarakat.
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Editor: Fin Harini
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi Lukman di Senayan, Jakarta, Senin (19/8). ValidNewsID/ Aurora KM Simanjuntak
JAKARTA - Pembentukan lembaga baru Badan Gizi Nasional diharapkan bisa menetapkan standar gizi pangan olahan makanan dan minuman (mamin) sehingga produk yang dihasilkan industri mamin bisa lebih bergizi.
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi Lukman menekankan, industri nasional juga seharusnya terpacu untuk berinovasi dan memproduksi mamin yang lebih bergizi. Karena sekarang sudah ada badan sendiri yang menaungi bidang gizi, sambungnya, maka ada target dan evaluasi yang akan dilaksanakan ke depannya.
"Dengan pengelolaan gizi ini, otomatis industri mamin diharapkan terus berinovasi mencari cara yang bisa mendukung produk olahan mamin itu lebih bergizi lagi, karena sudah ada badannya," ujarnya di Senayan, Jakarta, Senin (19/8).
Adhi mengatakan, makanan dan makanan olahan yang bergizi itu sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya sekadar kenyang, namun kandungan pangan pun harus memenuhi kebutuhan tubuh.
Baca Juga: Alasan Jokowi Bentuk Badan Gizi Nasional
Oleh karena itu, dengan dibentuknya Badan Gizi Nasional, Ketum GAPMMI menilai bahwa pemerintah sekarang ini mulai menyadari pentingnya pangan bergizi bagi masyarakat.
"Saya sangat berharap sekali kalau pemerintah menyadari ini, tentunya dengan adanya badan gizi ini berarti pemenuhan gizi itu akan menjadi perhatian pemerintah," tuturnya.
Adhi menyoroti, makanan dan pemenuhan gizi yang tepat akan berdampak positif bagi masing-masing individu. Dengan demikian, dia pun optimis, tercipta sumber daya manusia di Indonesia yang makin berkualitas.
"Mudah-mudahan pembangunan sumber daya manusianya dan tingkat kesehatan masyarakat semakin baik, itu harapan saya," ucapnya.
Senada, akademisi pun menyambut baik lembaga baru tersebut. Itu disampaikan Dewan Penasehat dan Ilmuwan Senior South East Asian Food and Agricultural Science and Technology - SEAFAST Center & Department of Food Science & Technology, Institut Pertanian Bogor (IPB) Purwiyatno Hariyadi.
Purwiyatno berharap, Badan Gizi Nasional bisa berkontribusi membentuk ekosistem pangan yang lebih baik di Indonesia. Dia memperkirakan, nantinya, beberapa tugas yang perlu diemban adalah mengelola pemberian makanan bergizi sehat dan pendidikan mengenai gizi.
Tidak hanya itu, dia menyampaikan, badan tersebut juga perlu memperhatikan tata kelola pengelolaan sampah makanan, baik yang berasal dari sisa sampah atau food waste maupun sampah packaging.
"Saya melihat sebetulnya ada satu kesempatan yang penting dan strategis untuk badan gizi, yaitu apa kontribusi untuk membangun ekosistem pangan yang lebih baik," kata Purwiyatno.
Baca Juga: Badan Gizi Nasional Dibentuk Khusus Urus Program Makan Gratis
Hari ini, Presiden Joko Widodo resmi melantik Dadan Hindayana sebagai Kepala Badan Gizi Nasional. Itu didasari oleh Keputusan Presiden RI Nomor: 94B Tahun 2024 tentang Pengangkatan Kepala Badan Gizi Nasional.
Sementara instansinya, Badan Gizi Nasional dibentuk seiring dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) 83/2024.
Sebagai informasi, Dadan adalah Dosen Program Studi Pascasarjana (S2) Entomologi atau ilmu yang mempelajari tentang jenis dan kehidupan serangga, di Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB).
Untuk perjalanan akademiknya, Dadan lulus sarjana dari program studi Proteksi Tanaman IPB pada 1990. Kemudian, dia melanjutkan pendidikannya di Universitas Bonn, Jerman, pada tahun 1997, serta menamatkan S3 atau meraih gelar doktor dari IPB.