05 Mei 2025
09:24 WIB
Wamen LH Ingatkan Perawatan Setelah Menanam Mangrove
Merawat mangrove harus jadi langkah lanjutan usai menanamnya.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi Penanaman Mangrove Pelajar. Shutterstock/Ariful Azmi Usman.
JAKARTA - Wakil Menteri Lingkungan Hidup (Wamen LH) Diaz Hendropriyono mengemukakan, upaya rehabilitasi ekosistem mangrove melalui penanaman kembali bibit tanaman tersebut perlu ditindaklanjuti dengan perawatan.
"Menanam mangrove adalah langkah awal, tetapi merawatnya hingga tumbuh besar adalah tanggung jawab kita bersama," papar Diaz dikutip dari Antara di Jakarta, Minggu (4/5).
KLH melakukan penanaman 7.000 bibit mangrove di Desa Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Sabtu (3/5).
Wamen LH menejelaskan, sampah yang mencemari laut menjadi salah ancaman bagi kelangsungan ekosistem mangrove.
Indonesia, lanjut dia, memiliki hutan mangrove terluas di dunia, yakni mencapai 3,4 juta hektare atau sekitar 23% dari total luas hutan mangrove global.
Baca juga: Mangrove Terancam Punah di Dunia Ada di Indonesia
Dia juga menyoroti tantangan besar dalam upaya pelestarian mangrovenya. Terutamanya, pencemaran laut oleh sampah plastik yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman itu.
"Pencemaran laut dengan sampah plastik merupakan ancaman serius bagi ekosistem mangrove. Kita harus menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah ke sungai dan laut," urai Diaz.
Wamen LH mengimbau masyarakat setempat, khususnya ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan tersebut, untuk turut aktif menjaga kebersihan dan mengurangi sampah plastik agar ekosistem mangrove tetap sehat.
Berdasarkan Peta Mangrove Nasional 2024 yang dikeluarkan pada tahun ini, luas ekosistem mangrove Indonesia ditetapkan 3.440.464 hektare dan potensi habitat mangrove seluas 769.824 hektare.