c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

17 April 2024

11:58 WIB

TNI AD Amankan Ratusan Senjata Rakitan di Kupang

Ratusan senjata rakitan dari kubu pro-integrasi dan lawannya setelah era Timor-Timor lepas dari Indonesia.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>TNI AD Amankan Ratusan Senjata Rakitan di Kupang</p>
<p>TNI AD Amankan Ratusan Senjata Rakitan di Kupang</p>

Ilustrasi senjata api. Dok Shutterstock.

KUPANG - Komandan Korem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes mengatakan, jajarannya berhasil mengumpulkan 235 senjata rakitan. Ratusan senjata tersebut merupakan sisa-sisa konflik antara pro-integrasi dan pro-kemerdekaan saat Timor-Timur (sekarang Timor Leste) lepas dari NKRI.

"Terkumpulnya senjata ini merupakan hasil operasi teritorial Satgas Pamtas RI-RDTL (Republik Demokrasi Timor Leste) yang selama ini bertugas di sektor Barat dan sektor Timur," ungkap dia dikutip dari Antara di Kupang, NTT, Rabu (17/4).

Dia melanjutkan, pengumpulan ratusan senjata tersebut kurang lebih dua tahun terakhir sejak 2022.

Senjata-senjata itu, lanjut dia, diberikan secara sukarela kepada TNI AD. Khususnya, kepada setiap satuan tugas Pamtas yang selama ini telah bertugas di wilayah perbatasan RI-RDTL.

Penyerahan itu dilakukan setelah mereka mendapatkan pencerahan dan pengarahan dalam pelaksanaan operasi teritorial yang dilakukan oleh Satgas Pamtas RI-RDTL.

Jenderal bintang satu itu mengatakan bahwa pihaknya akan memusnahkan sejumlah senjata rakitan tersebut, namun masih menunggu petunjuk dari Kodam IX/Udayana di Denpasar, Bali.

"Kami masih menunggu petunjuk apakah dimusnahkan di Kodam atau dimusnahkan di Korem 161/Wira Sakti," ucap dia.

Selain itu juga dalam kesempatan tersebut jenderal bintang satu itu itu juga mengatakan bahwa selain 235 senjata yang tekah dikumpulkan tersebut, ada juga enam senjata rakitan dan satu pistol rakitan yang diperoleh oleh Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonkav 6/Naga Karimata yang juga didapat dari masyarakat.

Danrem yakin bahwa masih banyak warga di perbatasan kedua negara itu yang masih menyimpan senjata-senjata rakitan tersebut. Karena itu, dia berharap agar masyarakat bisa menyerahkan senjata-senjata tersebut agar tidak menjadi masalah di kemudian hari jika ditemukan.

Sementara itu, mantan pejuang Prointegrasi, Alfonso Hendrikus da Costa Soares mengatakan, dia mengembalikan senjata tersebut karena sudah saatnya bertani bukan lagi berperang.

"Sekarang bukan lagi memegang senjata, tetapi pegang cangkul untuk bertani agar bisa menghidupi anak istri," ujar dia.

Indonesia, kata dia, saat ini sudah aman, khususnya di wilayah perbatasan, sehingga dia mengajak seluruh masyarakat di perbatasan agar bersama-sama menjaga kondusivitas tersebut.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar