02 Mei 2025
15:03 WIB
Tahun Ini, Indonesia Punya 4 Juta Tenaga Kerja Hijau
“Pada 2025, jumlah tenaga kerja hijau di Indonesia diperkirakan mencapai 4 juta orang atau 2,7 persen dari total tenaga kerja, dan dapat meningkat menjadi lebih dari 5,3 juta.
Editor: Rikando Somba
Petani muda sedang memanen tanaman sayur organik di taman rumah kaca. Shutterstock/Viewfoto studio
JAKARTA- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) memperkirakan jumlah tenaga kerja hijau pada tahun 2025 mencapai 4 juta orang. Adapun jumlah pekerjaan yang berpotensi menjadi hijau diproyeksikan mencapai 56 juta pada 2025 dan meningkat menjadi 72 juta pada 2029.
“Pada 2025, jumlah tenaga kerja hijau di Indonesia diperkirakan mencapai 4 juta orang atau 2,7 persen dari total tenaga kerja, dan dapat meningkat menjadi lebih dari 5,3 juta orang atau 3,14% pada 2029, dalam skenario pertumbuhan ekonomi tinggi,” ujar Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Febrian Alphyanto Ruddyard dalam peluncuran Peta Jalan Pengembangan Tenaga Kerja Hijau Indonesia dalam rangka Indonesia’s Green Jobs Conference (IGJC) 2025: Turning Vision Into Action, dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Jumat (2/5).
Dari banyaknya kebutuhan akan tenaga kerja ini, menunjukkan mayoritas tenaga kerja Indonesia memiliki potensi besar untuk bertransformasi dengan dukungan teknologi, keterampilan, dan kebijakan pemerintah yang tepat. Kendati demikian, proses transformasi ini disebut menghadapi tantangan seperti rendahnya partisipasi perempuan, tingginya proporsi pekerjaan informal, dan kesenjangan dalam pengupahan, serta perlindungan sosial.
Peta Jalan
Karena itu, Bappenas dengan dukungan kerja sama pembangunan dari Pemerintah Jerman, Australia, dan Bank Dunia, meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Tenaga Kerja Hijau Indonesia. Strategi jangka pendek dan menengah yang dirancang dalam peta jalan mencakup penyesuaian sistem pelatihan dan pendidikan vokasi agar sejalan dengan kebutuhan nyata pasar kerja hijau.

Adapun jumlah pekerjaan yang berpotensi menjadi hijau diproyeksikan mencapai 56 juta pada 2025 dan meningkat menjadi 72 juta pada 2029.
Febrian menegaskan peluncuran peta jalan ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
“Visi Indonesia Emas 2045 secara jelas telah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024. Ini adalah bentuk komitmen bersama seluruh komponen bangsa untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera,” ucapnya.
Baca juga: Ini Pesan Bahlil Untuk Prancis Soal Komitmen Transisi Energi
Gelombang PHK Buramkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
Peta jalan ini dirancang sebagai panduan strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi tantangan transisi menuju ekonomi hijau. Kemudian juga menjadi acuan nasional dalam menyusun regulasi, program, dan investasi SDM secara terintegrasi dan inklusif.
Ada delapan sektor prioritas dalam peta jalan tersebut, antara lain energi terbarukan hingga ekonomi sirkular yang dinilai memiliki potensi besar dalam mendukung transformasi ekonomi rendah karbon dan penciptaan pekerjaan hijau berkualitas.
“Saya membayangkan dan bahkan bermimpi, bahwa dalam lima tahun ke depan, ketika seseorang ditanya ‘apa pekerjaan Anda?’, jawabannya tidak hanya soal gaji, tapi juga ‘seberapa hijau pekerjaan Anda?’ Mungkin itulah impian bersama kita: pekerjaan hijau sebagai ciri peradaban baru Indonesia,” kata Wakil Kepala Bappenas ini.