24 Mei 2025
13:03 WIB
SPPG Berdampak Pada Ekonomi Daerah
SPPG untuk Program MBG diharapkan menggerakkan ekonomi warga setempat dan menciptakan lapangan kerja.
Ilustrasi distribusi paket Makan Bergizi Gratis (MBG) siap diantar ke sekolah-sekolah. RRI/Faishal.
TANGERANG - Dapur gizi atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki efek domino. Yakni, meningkatkan ekonomi lokal bagi petani, nelayan, dan pelaku usaha lain, seperti pedagang sayur, buah, ikan, dan ayam.
"Ini adalah kesempatan besar untuk memberdayakan masyarakat lokal, memperkuat ekonomi daerah, dan meningkatkan pendapatan keluarga," kata Wali Kota Tangerang, Sachrudin di Tangerang, Sabtu (24/5).
Sachrudin mengajak generasi muda untuk turut berperan aktif dalam program ini. Sebab tak hanya pada sisi ekonomi, tetapi juga menciptakan generasi emas pada masa mendatang.
Dengan terlibat langsung mendukung implementasi maupun mengelola SPPG pada masa mendatang, generasi dapat menjadi mitra strategis dalam memastikan keberhasilan program ini.
"Program ini memiliki manfaat yang besar untuk jangka panjang dan telah banyak dirasakan oleh siswa. Ini juga bisa tingkatkan ekonomi di setiap daerah," lanjut dia dikutip dari Antara.
Sementara itu masyarakat diajak terlibat dalam pengelolaan sampah yang dihasilkan dari dapur SPPG. Sampah organik seperti sisa makanan dan sayuran bisa diolah menjadi kompos untuk pupuk tanaman.
Baca juga: Kemendagri Minta Pemda Percepat Pengadaan Lokasi Dapur MBG
Sedangkan sampah anorganik seperti plastik harus dipilah dan didaur ulang. Keterlibatan aktif masyarakat, seperti bergabung dalam pelatihan pengelolaan sampah atau mendirikan bank sampah lokal, dapat memberikan manfaat tambahan bagi lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru.
"Melalui kolaborasi dan gotong royong, kita dapat menjadikan Program MBG ini sebagai tonggak penting menuju Indonesia yang lebih sehat, lebih sejahtera, dan lebih ramah lingkungan. Bersama-sama, mari kita wujudkan masa depan cerah bagi bangsa dan generasi penerus," kata anggota Komisi IX DPR, Tubagus Haerul Jaman pada kesempatan sama.
Sebelumnya Gubernur Banten, Andra Soni menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk mendukung percepatan pembangunan SPPG di kabupaten/kota, sebagai unit pelaksana dari Program MBG yang dicanangkan pemerintah pusat.
"Kabupaten/Kota di Banten sudah menyiapkan lahan untuk membangun SPPG dan bisa merealisasikan jumlah penerima MBG ini dalam waktu dekat," kata Gubernur Banten.
Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan di Banten ini target dilayani ada 2,9 juta siswa, belum termasuk ibu hamil dan menyusui. "Kita butuh sekitar 1.388 SPPG. Saat ini baru tersedia 35,” ujar Dadan.