c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

03 Oktober 2025

15:49 WIB

110 Siswa di Purworejo Keracunan MBG

110 siswa keracunan MBG yang mereka santap pada Kamis (2/10/2025) dan mereka belum pulih kondisinya.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>110 Siswa di Purworejo Keracunan MBG</p>
<p>110 Siswa di Purworejo Keracunan MBG</p>

Sejumlah siswa di Kabupaten Purworejo, Jateng yang tengah dirawat di RSUD Purworejom Jumat (3/10/2025). ANTARA/Heru Suyitno.

PURWOREJO - Sekitar 110 siswa dari SMP Negeri 8 dan SMA Negeri 3 Purworejo dirawat di puskesmas dan rumah sakit karena diduga mengalami keracunan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Ada sekitar 110 siswa yang mengalami gejala, termasuk mual, muntah, diare, dan pusing," kata Surveilans Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purworejo, Ratri Nur Hidayati di Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (3/10) dikutip dari Antara.

Dari jumlah tersebut, lanjut dia, 56 siswa di antaranya dirawat jalan di Puskesmas Bubutan dan delapan siswa lainnya masih menjalani observasi.

Baca juga: 119 Siswa di Agam Keracunan MBG     

"Selain itu, 37 siswa dan satu guru yang diperiksa di sekolah juga dilaporkan mengalami gejala serupa, dan satu orang lainnya rawat jalan di Puskesmas Bragolan," kata Ratri.

Ia menuturkan, Dinkes setempat telah berkoordinasi dengan Puskesmas Bumbutan dan Bragolan untuk melakukan pemeriksaan.

Gejala yang timbul diduga berasal dari makanan yang dikonsumsi pada hari Kamis (2/10). Menu makanan yang dikonsumsi siswa pada hari itu meliputi tahu, kentang rebus, telur puyuh rebus, sayur wortel, selada, timun, dan sambal kacang.

Dinkes Puworejo juga memberikan imbauan kepada SPPG untuk lebih memperhatikan cara pengolahan makanan dan bahan pangan yang digunakan. Mereka menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan makanan, termasuk batas waktu konsumsi makanan setelah dimasak.

"Kami mohon kepada seluruh SPPG untuk lebih memperhatikan cara pengolahan makanan dan juga bahan-bahan pangan yang dipakai. Yang pertama, bahan pangan harus aman. Yang kedua, waktu memasak dan juga waktu distribusi," kata Ratri.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar