14 Juli 2025
13:21 WIB
37 Sekolah Rakyat Belum Beroperasi Hari Ini
Mensos ungkap penyebab 37 Sekolah Rakyat dari target 100 yang belum beroperasi mulai tahun ajaran 2025/2026 dimulai, Senin (15/7/2025).
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Leo Wisnu Susapto
Pendamping Keluarga Harapan (PKH) saat menggendong calon siswa Sekolah Rakyat di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Kementerian Sosial di Kota Padang Sumatera Barat, Senin (14/7/2025). ANTARA/Muhammad Zulfikar.
JAKARTA - Sebanyak 37 titik Sekolah Rakyat belum siap beroperasi pada hari ini, Senin (14/7). Pemerintah menjanjikan akan beroperasi pada akhir Juli, menyusul 63 titik Sekolah Rakyat yang diresmikan pada hari ini sehingga total ada 100 titik Sekolah Rakyat tahap satu yang ditargetkan beroperasi pada 2025.
"Kenapa yang 37? Karena sarana dan prasarananya masih belum selesai renovasi," ujar Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, pada acara Pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Rakyat (MPLS) di Bogor, Jawa Barat, Senin (14/7), seperti dipantau secara daring.
Dia melanjutkan, meskipun sebagian titik Sekolah Rakyat belum siap beroperasi, kebutuhan guru dan rekrutmen murid sudah siap seluruhnya. Per hari ini, 100 titik Sekolah Rakyat juga dijadwalkan menjalankan tes kesehatan.
Gus Ipul memaparkan, 37 titik Sekolah Rakyat yang akan beroperasi akhir Juli akan menampung 3.625 siswa. Angka itu terdiri dari 100 siswa SD, 1.310 siswa SMP, dan 2.215 siswa SMA.
Baca juga: 2025, Seluruh Sekolah Rakyat Pakai Gedung Sementara
Sementara itu, 63 titik Sekolah Rakyat yang beroperasi mulai hari ini menampung 6.130 siswa. Angka itu terdiri dari 75 siswa SD, 2.800 siswa SMP, dan 3.225 siswa SMA.
Gus Ipul mengatakan, Sekolah Rakyat yang sudah beroperasi hari ini akan melaksanakan MPLS selama dua minggu. Selanjutnya, mereka melaksanakan program matrikulasi atau persiapan selama dua hingga tiga bulan.
Kedua program itu bertujuan menjadi sarana pengenalan warga satuan pendidikan, pengenalan kurikulum, pengenalan lingkungan satuan pendidikan, hingga menemukan baseline pemetaan talenta siswa.
"Semua perlu orientasi. Kepala sekolah, guru, maupun siswa, kita semua baru pertama kali bertemu hari ini," tutup Gus Ipul.