04 Oktober 2025
14:59 WIB
Sedot Septic Tank Minimal Tiga Tahun Sekali
Penyedotan tinja di septic tank minimal dilakukan tiga tahun sekali untuk menghindari risiko meledak akibat penumpukan gas
Editor: Nofanolo Zagoto
Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno memberikan paket sembako pada warga Kampung Muka, Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/10/2025). Ia mengingatkan warga agar melakukan penyedotan tinja di tangki septik tiga tahun sekali. ANTARA/Lia Wanadriani Santosa
JAKARTA - Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, mengingatkan warga agar melakukan penyedotan tinja di tangki septik (septic tank) setiap tiga tahun sekali untuk menghindari risiko meledak akibat penumpukan gas.
"Ingat, septic tank atau tempat tinja minimal tiga tahun sekali harus disedot," kata dia di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/10), sebagaimana dilansir Antara.
Hal ini dia sampaikan mengingat rata-rata masyarakat di Jakarta belum menyadari pentingnya melakukan penyedotan tangki septik secara rutin.
Masyarakat bisa memanfaatkan layanan jasa sedot tangki septik swasta atau Paljaya. Menurut dia, tarif yang dibebankan tak mahal. Berdasarkan informasi dari laman resmi Paljaya, biaya sedot lumpur tinja Rp150 ribu per m3.
Baca juga: Ini Cerita Ditemukannya Septic Tank
"Kalau tidak disedot bisa meledak. Kejadian di Pamulang meledak dari septic tank. Ternyata kalaupun sedot septic tank tidak boleh sampai kering, harus disisakan karena di situ ada bakteri," ujar Rano.
Dia mengatakan sosialisasi terkait pentingnya sanitasi yang aman harus terus dilakukan termasuk penyedotan tinja di tangki septik setiap tiga tahun sekali.
Sebelumnya, saat meninjau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Setiabudi di Jalan Galunggung, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Kamis (2/10), Rano mendorong peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Paljaya.
Hal ini untuk memastikan pengolahan limbah berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi kesehatan warga serta kualitas lingkungan kota. Sebab saat ini, kata dia, 70% limbah di Jakarta belum diolah.