c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

10 Mei 2025

12:29 WIB

Saran Bagi Jemaah Haji Mengatasi Heatstroke

Serangan heatstroke pada jemaah haji bisa terjadi karena suhu tinggi diprediksi bakal terjadi di Arab Saudi.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Saran Bagi Jemaah Haji Mengatasi <em>Heatstroke</em></p>
<p>Saran Bagi Jemaah Haji Mengatasi <em>Heatstroke</em></p>

Jemaah haji saat melaksanakan Tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (24/6/2024). ValidNewsID/Arief Rachman.

JAKARTA - Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Ira Purnamasari, membagikan tips mencegah heatstroke bagi jemaah haji. Heatstroke atau serangan panas adalah kondisi ketika tubuh tidak mampu mengontrol kenaikan suhu akibat cuaca panas.

"Salah satu penyebab heatstroke pada jemaah haji adalah suhu yang panas dan paparan sinar matahari yang terik, aktivitas yang berat, sedangkan tubuh dalam kondisi kekurangan cairan," jelas Ira dikutip dari laman resmi UM Surabaya, Sabtu (10/5).

Dia melanjutkan, setidaknya ada lima langkah mencegah heatstroke bagi jemaah haji. Pertama, cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum segelas air setara 300 cc atau lebih setiap jam. Jangan menunggu haus untuk minum.

Kedua, hindari terkena sinar matahari langsung. Ketika beraktivitas di luar ruangan, gunakan payung atau penutup kepala untuk melindungi tubuh dari terik matahari. Selain itu, segera semprotkan air atau basahi tubuh yang terkena sinar matahari langsung.

Ketiga, istirahat yang cukup dan jangan memforsir tenaga pada aktivitas yang tidak berhubungan dengan ibadah.

Keempat, konsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Hindari minuman manis karena dapat menyebabkan haus berlebih dan dehidrasi.

“Terakhir, lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin jika memiliki riwayat penyakit tertentu,” pesan Ira.

Baca juga: Jemaah Haji Mesti Waspada Serangan Panas

Di samping itu, dia membagikan tanda-tanda heatstroke yang perlu dikenali jemaah haji. Di antaranya, kenaikan suhu tubuh secara mendadak hingga lebih dari 39,5°C, tubuh tidak mampu mengeluarkan keringat, dan kulit memerah, panas, serta kering. Selanjutnya, muncul sakit kepala atau pusing, mual dan muntah, nadi menjadi lebih cepat dan kuat, pernapasan lebih cepat dan pendek, hingga penurunan kesadaran.

Sebelumnya, Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag), Musta'in Ahmad, mengimbau jemaah haji untuk selalu memakai alat pelindung diri seperti payung atau topi saat berada di luar ruangan. Jemaah juga harus mengenakan alas kaki selama berada di pelataran Masjib Nabawi dan mengurangi aktivitas di luar ruangan. Hal ini mengingat suhu di Arab Saudi yang tergolong terik bagi warga Indonesia.

"Perbanyak minum air putih, makan buah dan sayur, agar tubuh tidak terkena dehidrasi," pinta Musta'in dalam konferensi pers daring, Selasa (6/5).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar