Riza Chalid Tersangka Cuci Uang

JAKARTA - Penyidik Kejaksaan Agung menetapkan Mohammad Riza Chalid sebagai tersangka dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dari tindak pidana asal dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina (Persero), Sub Holding dan KKS periode 2018-2023.

"Benar (sudah tersangka TPPU.red)," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, di Jakarta, Kamis (21/8).

Terkait dugaan cuci uang Riza Chalid ini, penyidik telah menyita empat mobil. Kendaraan roda empat itu disita dari pihak yang terafiliasi dengan Riza Chalid. 

Baca juga: Kejagung Kembali Sita Mobil Mewah Terkait Riza Chalid   

Empat mobil tersebut yakni satu unit mobil BMW type 5281 berwarna putih. Satu unit mobil Toyota Rush berwarna hitam. Satu unit Mitsubishi Pajero Sport berwarna hitam dan satu unit Mitsubishi Pajero Sport 2.4L Dakar berwarna hitam.

Riza Chalid merupakan beneficial owner dari PT Orbit Terminal Merak (OTM). Beneficial owner (pemilik manfaat) adalah orang perseorangan yang sebenarnya menerima manfaat, mengendalikan, atau memiliki saham/dana dari suatu korporasi, bukan hanya sekadar pemilik secara legal formal. 

Mereka memiliki wewenang untuk menunjuk atau memberhentikan direksi/komisaris, mengendalikan perusahaan, dan/atau menerima laba atau manfaat lainnya dari perusahaan.

Pria yang masih diburu karena bersembunyi di luar negeri ini, diduga bersekongkol dengan para tersangka lain yakni Hanung Budya (HB), Arief Nasution (AN) dan Gading Ramadhan Joedo (GRJ).

Mereka bermufakat secara melawan hukum menyepakati kerja sama penyewaan terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) tangki Merak. 

Selain itu, mereka pun mengintervensi kebijakan terkait tata Kelola minyak Pertamina. Selain itu, Riza juga memberikan rencana kerja sama penyewaan terminal di BBM Merak.

Riza juga diduga berperan dalam menghilangkan skema kepemilikan terminal BBM Merak serta menetapkan harga kontrak yang sangat tinggi.