28 Oktober 2025
13:46 WIB
Ribuan Warga Terdampak Banjir Sukabumi
BNPB turunkan tim untuk mempercepat bantu ribuan warga tredampak banjir di Sukabumi akibat hujan deras sejak Senin (27/10/2025).
Editor: Leo Wisnu Susapto
TRC BNPB melakukan koordinasi dengan petugas gabungan di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Selasa (28/10). Foto: BNPB.
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendata sebanyak 612 kepala keluarga atau 1.835 jiwa di Sukabumi, Jawa Barat yang terdampak banjir dengan ketinggian air antara 20 hingga 200 centimeter. Sebelumnya, Sukabumi diterpa hujan sangat deras disertai angin kencang pada Senin (27/10).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa (28/10) memaparkan, jebolnya tanggul pembatas sungai akibat tingginya intensitas hujan di Cisolok dilaporkan semakin memperparah sebaran banjir bahkan hingga menjangkau kawasan Cikakak-Sukabumi.
BNPB belum melaporkan ada atau tidak korban jiwa maupun korban luka akibat peristiwa tersebut mengingat tim petugas gabungan masih melakukan pendataan di lokasi bencana.
BNPB juga mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, untuk mempercepat penanganan bencana banjir dan tanah longsor.
"Untuk mempercepat respons, Kepala BNPB telah memerintahkan TRC BNPB terjun langsung ke lokasi terdampak. Tim sudah berada di Kecamatan Cisolok sejak Selasa pagi untuk melakukan kaji cepat dan memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah,” lanjut Aam, begitu dia biasa disapa, dikutip dari Antara.
Baca juga: 4 Hilang 5 Meninggal Akibat Banjir Sukabumi
Sebagai rencana aksi penanganan darurat, kata dia tim BNPB akan bergabung dengan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri di Sukabumi untuk mendirikan posko bencana, dapur umum, serta pos pengungsian bagi warga yang membutuhkan tempat berlindung sementara.
"Hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di beberapa titik, mengakibatkan 17 unit rumah dan satu akses jalan desa terdampak,” lanjut Aam.
BNPB mengimbau masyarakat di Jawa Barat bagian selatan, termasuk Sukabumi dan sekitarnya itu meningkatkan kewaspadaan, seperti mengikuti informasi terkait potensi bencana dari tim petugas.
Menurut Aam, BNPB akan terus memantau perkembangan kondisi cuaca daerah dengan topografi perbukitan yang rawan untuk meminimalisir longsor dan banjir bandang susulan.