04 April 2025
20:12 WIB
11.644 Perempuan Di Papua Terinfeksi HIV/AIDS
Jumlah masyarakat di Papua yang terinfeksi HIV/AIDS hingga Desember 2024 tercatat 21.129 orang
Editor: Nofanolo Zagoto
Anggota komunitas Jaringan Lintas Isu (JATI) menunjukkan pita merah saat berunjuk rasa memperingati Hari AIDS sedunia di depan Balai kota Malang, Jawa Timur, Kamis (1/12/2022). Antara Foto/Ari Bowo Sucipto
JAYAPURA - Dinas Kesehatan Papua menyatakan tercatat sebanyak 11.644 perempuan di Papua terinfeksi virus HIV/AIDS yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh si penderita.
Kepala Dinas Kesehatan Papua, Ari Pongtiku, seperti dilansir Antara, Jumat (4/4) mengatakan, jumlah perempuan yang terinfeksi HIV/AIDS, lebih banyak dari laki-laki yang tercatat 9.463 orang, dan 22 orang di antaranya tidak diketahui jenis kelaminnya.
Jumlah warga yang terinfeksi HIV/AIDS hingga Desember 2024 tercatat 21.129 orang, tersebar di sembilan kabupaten dan kota di Provinsi Papua.
Kasus HIV/AIDS diprediksi mengalami peningkatan sehingga perlu ditangani lintas sektoral dan bagi yang sudah terinfeksi diharapkan meminum obat yang diberikan yakni ARV (anti retra virus) dengan rutin.
Orang yang terinfeksi HIV/AIDS diharapkan secara rutin meminum ARV, karena dengan meminum obat tersebut kekebalan tubuh si penderita kembali meningkat. Obat tersebut diberikan secara gratis yang dapat diambil melalui puskesmas atau rumah sakit.
"Selain itu, dengan meminum ARV maka dapat mencegah penularan virus HIV ke orang lain," kata dokter Ari Pongtiku.
Dia menambahkan, pengidap HIV /AIDS terbanyak berusia 15-49 tahun, yakni tercatat 19.288 orang. Sedangkan yang berusia kurang dari satu tahun hingga 14 tahun tercatat 602 orang, dan pengidap di atas 50 tahun serta tidak diketahui usianya mencapai 1.239 orang.
Baca juga: Penderita HIV Diingatkan Lapor Saat Pindah Rumah
Terkait kabupaten dan kota dengan kasus HIV/AIDS tertinggi, Ari mengatakan Kota Jayapura mencatatkan kasus tertinggi dengan jumlah 8.864, Kabupaten Jayapura 5.480 kasus, Biak Numfor 3.374 kasus, Kepulauan Yapen 2.069 kasus, Keerom 522 kasus,Waropen 286 kasus, Supiori 253 kasus Mamberamo Raya 76 , dan Kabupaten Sarmi 205 kasus.
"Tingginya penularan kasus HIV/AIDS itu akibat seringnya berganti-ganti pasangan seksual," tambah Ari Pongtiku.