15 Maret 2025
14:14 WIB
Penderita HIV Diingatkan Lapor Saat Pindah Rumah
Penderita HIV mesti dipantau untuk rutin minum obat dari puskesmas.
Editor: Leo Wisnu Susapto
illustrasi HIV dan AIDS. Sumb: Pexels.
NATUNA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau menyarankan, penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) berkoordinasi dengan petugas kesehatan di puskesmas jika pindah domisili.
"Jika pasien ingin pindah, segera lapor guna mempermudah perawatan di wilayah tempat tinggal selanjutnya," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Wan Iswandi dikutip dari Antara di Natuna, Sabtu (15/3).
Pelaporan itu dibutuhkan agar tenaga kesehatan dapat memantau kesehatan penderita. Dinkes melalui Puskesmas di setiap wilayah akan memonitor kondisi dan memberikan penyuluhan kepada penderita untuk mengetahui perkembangan mereka.
"Belum ada obat yang bisa menyembuhkan HIV. Obat yang kita berikan saat ini bertujuan untuk menekan laju pertumbuhan virusnya," ungkap Iswandi.
Dia berharap, penderita disiplin minum obat dan berkoordinasi dengan petugas agar kesehatan terus terpantau.
Penularan HIV, lanjut Iswandi, tidak seperti penyakit pada umumnya, karena hanya bisa terjadi melalui kontak seksual tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik bersama, dari ibu ke anak saat hamil, melahirkan, hingga menyusui, serta melalui transfusi darah.
Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir untuk hidup berdampingan dengan penderita HIV.
"Berbagi makanan, gigitan nyamuk, serangga, dan berbagi dalam penggunaan fasilitas umum tidak akan menularkan HIV," ucap dia.
Iswandi menambahkan, Puskesmas menyediakan obat dan alat kontrasepsi untuk penderita HIV di wilayah itu.
"Jadi, ketika teman-teman mengambil obat di Puskesmas, juga akan diberikan kondom," ucap dia.
Dinkes mencatat jumlah penderita HIV di Natuna mencapai 30 orang, salah satunya merupakan anak-anak. Menurut dia, hampir di semua kecamatan terdapat pasien.
"Hanya empat kecamatan yang tidak ada, selebihnya ada, dan paling banyak di Kecamatan Bunguran Timur," ujar dia.
Ia menjelaskan bahwa obat dan alat kontrasepsi diberikan secara gratis.