31 Juli 2025
19:43 WIB
Penyanyi Kafe Mengeluh Honor Mau Dipotong Untuk Bayar Royalti
Seorang penyanyi reguler di hadapan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mengaku honornya bernyanyi terancam dipotong oleh pihak kafe untuk membayar royalti lagu
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Nofanolo Zagoto
Ilustrasi royalti lagu. Shutterstock/dok
JAKARTA - Penyanyi reguler Denny Rahman di hadapan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mengaku mendapat informasi bahwa kafe di Bandung ingin memotong bayaran penyanyi seperti dirinya untuk membayar royalti musik. Hal ini jelas membuatnya resah.
“Saya baca salah satu grup Whatsapp di Bandung. Katanya mulai sekarang outlet-outlet mau memotong budget,” jela pria yang disapa Azum ini saat menjadi saksi dalam sidang uji materi UU Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (31/7).
Adapun penyanyi reguler adalah penyanyi yang secara rutin mengisi acara musik di suatu tempat atau acara tertentu, sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Mereka biasanya menjadi bagian dari hiburan di tempat tersebut, seperti kafe, restoran, atau bar, dan tampil secara berkala.
Baca juga: Penyanyi Kafe Takut Bawakan Lagu Indonesia
Azum mengaku bayaran yang diterima penyanyi sebelum dipotong hanya Rp300 ribu. Nanti setelah dipotong, bayaran yang diterimanya bisa hanya Rp150 ribu.
Kejadian ini membuatnya pria yang sudah bergelut sebagai penyanyi sejak 2011 ini bingung. Sepengetahuannya, kafe yang dibebani untuk menanggung royalti.
“Lah, kok dijadikan ke kita. Sebenarnya yang saya tahu, setiap outlet, setiap apapun izin usaha itu pasti selalu ada hak royalti untuk pencipta. Kalau misalkan kita mau nyetel MP3, itu udah masuk. Harus bayar royalti,” paparnya.
Azum berharap musisi sepertinya bisa memeroleh keadilan. Masalah UU Hak Cipta yang kini menjadi polemik bisa diselesaikan dengan baik.
“Untuk keadilan bagi seluruh kawan-kawan musisi. Karena kita bukan musisi yang berpenghasilan besar, hanya sedikit. Kalau kita dipotong lagi, waduh. Udah, kayaknya Indonesia bakal miskin. Ya, musisi Indonesia bakal miskin,” ucapnya.