c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

04 November 2025

16:24 WIB

Pemerintah Ambil Langkah Jaga Bentang Seblat

Bentang Seblat jadi rumah gajah sumatra yang dilaporkan warga dirusak sehingga mengancam habitat hewan besar itu.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Pemerintah Ambil Langkah Jaga Bentang Seblat</p>
<p>Pemerintah Ambil Langkah Jaga Bentang Seblat</p>

Kondisi kawasan hutan yang mengalami permbahan di wilayah koridor gajah Bentang Alam Seblat ketika ditinjau oleh Wamenhut Rohmat Marzuki di Bengkulu, Selasa (4/11/2025). ANTARA/HO-Kemenhut.

JAKARTA - Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Rohmat Marzuki memastikan sudah mengambil langkah untuk menjaga kawasan penting yang menjadi habitat gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) di Bentang Alam Seblat, Bengkulu, yang terancam perambahan hutan.

"Koridor Seblat adalah rumah bagi gajah sumatra. Negara tidak akan membiarkan kawasan ini dirusak oleh aktivitas ilegal. Ini bukan hanya soal gajah, tapi tentang keberlanjutan ekosistem dan masa depan manusia,” ujar Wamenhut dikutip dari Antara dari Jakarta, Selasa (4/11).

Hal itu disampaikan Wamenhut usai meninjau dari udara menggunakan helikopter, kondisi terkini koridor gajah di Bentang Alam Seblat pada hari ini.

Penerbangan pemantauan dilakukan untuk melihat secara langsung sebaran lahan yang terindikasi dirambah, jalur akses ilegal, dan area hutan yang masih utuh di Bentang Alam Seblat.

Sebelumnya pada Minggu (2/11) Kementerian Kehutanan (Kemenhut) melalui Balai Penegakan Hukum Kehutanan Sumatera bersama Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu, KPH Bengkulu Utara, dan BKSDA Bengkulu, melaksanakan operasi pengamanan di kawasan Hutan Produksi Air Rami, Kecamatan Air Rami, Kabupaten Mukomuko. Sebanyak 18 personel gabungan diterjunkan ke lapangan.

Baca juga: Menhut Dimita Tegas Lindungi Gajah di Bentang Seblat 

Operasi itu merupakan tindak lanjut laporan adanya aktivitas perambahan di kawasan Bentang Alam Seblat, koridor penting yang menjadi jalur alami migrasi Gajah Sumatera. Hasil pemetaan awal mengidentifikasi lima titik dugaan pembukaan hutan, meliputi kawasan Hutan Produksi, Hutan Produksi Terbatas, dan Taman Nasional Kerinci Seblat.

Pada 31 Oktober 2025 tim Resort TNKS telah memeriksa dan menemukan bukaan lahan baru sekitar 3-4 hektare (ha) yang diduga dilakukan pada September 2025.

Dalam operasi pada 2 November 2025, tim gabungan melakukan pemasangan papan larangan, penandaan garis Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), serta pengumpulan bahan keterangan dan penyelidikan awal terhadap pihak yang diduga terlibat.

"Langkah cepat ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menghentikan perusakan kawasan hutan serta menjaga fungsi ekologis Bentang Seblat," tutur Wamenhut.

Selain penegakan hukum, pemerintah menyiapkan rencana pemulihan ekosistem melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah, perusahaan yang beroperasi sah di sekitar kawasan, serta lembaga konservasi dan masyarakat.

Upaya pemulihan akan dilakukan melalui penanaman kembali vegetasi alami, termasuk tanaman pakan gajah di sepanjang koridor, serta penanaman tanaman pelindung yang tidak disukai gajah, seperti eucalyptus, di batas yang berdekatan dengan permukiman masyarakat.

"Kami membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya. Mari kita jaga bersama Bentang Alam Seblat, bukan hanya untuk gajah, tetapi juga untuk masa depan manusia yang bergantung pada hutan yang sehat," tutur Rohmat.

Wamenhut juga memaparkan, sejak Januari 2025 Kemenhut telah melaksanakan 44 operasi pengamanan hutan dari perambahan, dan 21 diantaranya sudah P21.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar