c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

16 Januari 2025

16:46 WIB

Menhut Tolak Dituding Deforestasi Hutan

Menhut Raja Juli tolak rencana buka 20,6 juta hektare hutan lahan sama dengan deforestasi.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Menhut Tolak Dituding Deforestasi Hutan</p>
<p>Menhut Tolak Dituding Deforestasi Hutan</p>

Foto udara hutan hujan Borneo, Kalimantan. Shutterstock/Yusnizam Yusof,

DENPASAR - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni, menjelaskan rencana mengubah 20,6 juta hektare (ha) lahan di hutan menjadi lahan pangan dan energi.

Raja Juli menerangkan, yang pemerintah akan lakukan adalah pola tumpang sari sehingga tidak mengorbankan hutan justru mengoptimalkan fungsi hutan.

“Jadi idenya justru di 20,6 juta hektare ini tetap menjadi kawasan hutan bukan hutannya dibuka, bukan dirusak, bukan dilakukan deforestasi tapi maksimalkan fungsi hutan,” kata dia di Denpasar, Kamis (16/1).

Baca: Ketahanan Pangan Berpotensi Turunkan Hutan

Menhut mengatakan, tentang penanaman secara tumpang sari.

“Ini dengan cara agroforestri atau tumpang sari, jadi boleh nanti menanam jati menanam sengon tapi di bawahnya ditanam padi gogo atau jagung,” sebut dia dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan awalnya terdapat nomenklatur yang mengatur hutan cadangan pangan dan air, setelah diidentifikasi ada sekitar 20,6 juta ha tanah yang dapat dimaksimalkan fungsi hutannya dengan menanam tanaman-tanaman pangan maupun energi.

Berdasarkan hal itu, pemerintah ingin mendorong agar mencapai swasembada pangan, seperti contohnya jika dilakukan pola tumpang sari untuk penanaman padi di 1 juta hektare lahan akan menghasilkan 3,5 juta ton beras setara dengan jumlah impor Indonesia.

“Kemarin sudah dihitung dengan Menteri Pertanian kalau impor beras kita tahun 2023 itu 3,5 juta ton, kalau kita tanam dengan cara tumpang sari di kawasan hutan maka 1 hektare itu bisa memproduksi 3,5 ton beras dengan bibit terbaru dari Unsoed, artinya kita tidak perlu impor lagi,” ujar dia.

Baca: Prabowo Diminta Tegur Menhut Soal Rencana Buka 20 Juta Hektare Hutan

Raja Juli mengatakan, dengan pola ini maka Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dengan tetap menjaga hutan dan meminimalisasi deforestasi.

“Jangan salah lagi, kita tidak membuka hutan jadi ini adalah hutan yang sudah ada kita tanami lagi pohon-pohon yang lebat, di bawahnya ditanam tanaman-tanaman pangan yang menguntungkan rakyat, logikanya hutan cadangan pangan itu justru meminimalisir terjadinya deforestasi,” kata dia.

Raja Juli mengatakan, 20,6 juta ha hutan ini tersebar di seluruh Indonesia, di mana bersama Kementerian Pertanian mereka akan mulai menanam di 50 ha lahan pada 22 Januari 2025.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar