c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

31 Juli 2025

12:39 WIB

Mendikti Nilai Indonesia Butuh Riset Dasar Untuk Menguasai Teknologi 

Mendikti nilai riset dasar perlu agar penguasaan teknologi makin lebih cepat dan punya daya guna.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Mendikti Nilai Indonesia Butuh Riset Dasar Untuk Menguasai Teknologi&nbsp;</p>
<p>Mendikti Nilai Indonesia Butuh Riset Dasar Untuk Menguasai Teknologi&nbsp;</p>

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto dalam taklimat media di Jakarta, Kamis (31/7/2025). ANTARA/Sean Filo Muhamad.

JAKARTA - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengingatkan, jika riset dasar tidak diperkuat, bangsa Indonesia makin tertinggal dalam penguasaan teknologi.

“Menguasai sains dan teknologi, saat perkembangan teknologi yang cepat, tentu tidak bisa dihasilkan tanpa penguatan riset dasar. Jadi riset dasar tetap kita lakukan," kata Mendiktisaintek di Jakarta, Kamis (31/7).

Menteri Brian menegaskan, penguasaan sains dan teknologi harus dimulai dari fondasi yang kuat.

Ia menekankan, riset implementatif atau hilirisasi memang penting, tetapi tanpa fondasi riset dasar yang kuat, dikhawatirkan bangsa Indonesia nantinya hanya akan menjadi konsumen teknologi asing.

"Jangan sampai nanti, ketika ada teknologi baru, bangsa kita tidak menguasai," lanjut Mendiktisaintek.

Oleh sebab itu, Menteri Brian menekankan riset dasar atau fundamental dan hilirisasi harus tetap berjalan berdampingan.

Baca juga: Wamen Stella Ingin Riset Berdampak Nyata Bagi Masyarakat 

Menurut dia, kampus-kampus di Indonesia memiliki potensi besar karena setiap tahun ribuan penelitian dilakukan oleh mahasiswa maupun dosen. Sebab, banyak dosen Indonesia memiliki kapasitas kelas dunia dan harus dilibatkan dalam program strategis nasional.

Maka dari itu, Brian berharap kementerian dan lembaga teknis memanfaatkan potensi kampus secara maksimal untuk menjawab tantangan sektoral.

"Kita juga ingin penelitian ini memenuhi standar, siap untuk dikomersialisasi, karena kita melibatkan industri," tutur Brian.

Akhir Januari 2025, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memaparkan peringkat Indonesia dalam Global Innovation Index (GII), yang kini berada di peringkat ke-54. Peringkat ini jauh lebih baik dibandingkan posisi sebelum 2021 yang berkisar di angka 87.  

BRIN menyoroti pentingnya menjaga talenta unggul Indonesia. BRIN terus membuka peluang bagi diaspora Indonesia untuk kembali dan berkontribusi dalam riset nasional.  

“Karena aktivitas riset inovasi itu salah satu instrumen utama menciptakan SDM Unggul,” urai dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar