c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

25 September 2025

13:52 WIB

Makanan Matang Aman Dikonsumsi Tak Lebih Dari 4 Jam

Makanan matang yang disimpan di suhu ruang, menurut pakar IPB, aman dikonsumsi tak lewat dari empat jam setelah matang.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Makanan Matang Aman Dikonsumsi Tak Lebih Dari 4 Jam</p>
<p>Makanan Matang Aman Dikonsumsi Tak Lebih Dari 4 Jam</p>

Siswa menunjukkan menu makanan saat uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Kepatih an Solo, Jawa Tengah, Jumat (10/1/2025). AntaraFoto/Maulana Surya.

JAKARTA - Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB University, Reisi Nurdiani menyampaikan, makanan matang yang disimpan di suhu ruang 25–30°C hanya aman dikonsumsi dalam waktu 2–4 jam. Jika suhu ruangan lebih dari 32°C, batas waktu aman turun menjadi satu jam. Hal ini sesuai pedoman dari United States Department of Agriculture (USDA) dan World Health Organization (WHO).

“Setelah melewati waktu tersebut, risiko pertumbuhan bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus, E. coli, dan Salmonella meningkat drastis,” terang Reisi dikutip dari laman resmi IPB University, Kamis (25/9).

Dia menjelaskan, mikroorganisme penyebab penyakit tumbuh cepat pada suhu antara 5°C hingga 60°C. Oleh karena itu, menyimpan makanan di suhu ruang semalaman berisiko meskipun makanan dipanaskan kembali. Beberapa bakteri seperti Staphylococcus aureus bahkan dapat menghasilkan toksin tahan panas yang tidak bisa mati hanya karena pemanasan.

Baca juga: JPPI Temukan 6.452 Kasus Keracunan MBG   

Reisi juga menyebutkan, beberapa jenis bumbu dapur seperti kunyit, bawang, dan cabai mengandung senyawa antimikroba alami yang bisa memperpanjang umur simpan makanan. Meski begitu, bahan makanan segar seperti sayuran dan daging tetap rentan rusak jika dibiarkan di suhu ruang.

Untuk menjaga keamanan pangan, dia pun menyarankan agar makanan yang tidak langsung dikonsumsi segera didinginkan setelah dimasak. Lalu, makanan disimpan dalam lemari es bersuhu maksimal 5°C. Jika makanan itu akan dikonsumsi, panaskan kembali ke suhu internal minimal 74°C.

Dia juga berpesan agar masyarakat tidak memanaskan ulang makanan lebih dari satu kali. Sebab, pemanasan yang tidak tepat bisa menurunkan kualitas gizi makanan dan meningkatkan risiko kontaminasi.

Menurut Reisi, ada beberapa menu praktis dan tahan lama yang cocok untuk masyarakat yang membawa bekal. Misalnya, ayam goreng, tempe orek, ayam kecap, dan nasi dengan lauk kering.

Dia menyarankan agar bekal dibawa dalam wadah kedap udara dengan standar food grade atau menggunakan cooling bag jika memungkinkan. Makanan berkuah juga harus disimpan secara terpisah. Lalu, wadah bekal harus bersih dan aman agar gizi terjaga hingga waktu makan tiba.

"Makanan bekal yang bergizi seimbang adalah makanan yang diolah dari bahan pangan yang beragam dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan gizinya," tutup Reisi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar