03 September 2025
16:57 WIB
KontraS Data 30 Orang Hilang Pasca-demonstrasi Akhir Agustus 2025
Sebanyak 20 orang menurut KontraS masih belum ditemukan. Sisanya ditemukan namun diperlakukan tidak secara proporsional.
Penulis: James Fernando
Editor: Leo Wisnu Susapto
Seorang peserta aksi mengibarkan bendera Merah Putih di tengah hujan deras saat demonstrasi berlangsung di Jakarta (30/08/2025). Validnews/Hasta Adhistra.
JAKARTA - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menerima laporan 33 orang hilang dalam rentetan si unjuk rasa yang berlangsung pada pekan keempat Agustus 2025.
“Jumlah keseluruhan pengaduan orang hilang yang diterima KontraS adalah sebanyak 33 orang, bertambah 10 orang hilang dari data sebelumnya 1 September 2025 pukul 18.10 WIB,” Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya, di Jakarta, Rabu (3/9).
Dimas menjelaskan, dari 33 aduan orang hilang, 13 di antaranya ditemukan di Polda Metro Jaya dan sejumlah Polres jajarannya. Sebanyak 20 orang sisanya masih dalam pencarian.
Berdasarkan informasi yang diperoleh KontraS, belasan orang yang ditemukan di Polda Metro Jaya diduga ditangkap secara sewenang-wenang.
Baca juga: KontraS Duga Ada Pembiaran Kekerasan Polisi
Bahkan, KontraS menduga proses hukum pada mereka yang ditangkap tidak adil dan tidak sesuai hukum acara yang berlaku.
Dia memastikan, KontraS akan terus membuka posko pengaduan soal orang hilang dalam aksi unjuk rasa yang berujung pada kericuhan selama beberapa hari itu.
“Informasi mengenai keberadaan orang hilang dapat disampaikan dengan menghubungi nomor hotline pada nomor 089635225998. Pengaduan dapat disampaikan melalui formulir bit.ly/PoskoOrangHilang,” tandas Dimas.
Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melaporkan, sebanyak 10 warga meninggal dunia akibat kerusuhan yang terjadi pada sejumlah daerah di Indonesia.
Sebagian korban diduga menjadi sasaran hingga penyiksaan yang dilakukan oleh aparat keamanan saat melakukan pengamanan aksi massa. Hal tersebut diduga menjadi penyebab 10 orang tersebut meninggal dunia.
Komnas HAM pun akan mendalami dugaan keterlibatan aparat kepolisian dalam kematian korban. Proses investigasi lanjutan tengah dilakukan untuk memsatikan kebenaran dan kronologi kejadian di lapangan.