22 Februari 2025
12:32 WIB
KLH Minta Pemda Awasi Sampah di Pasar
Pasar masih menjadi masalah karena berkontribusi membuat timbulan sampah.
Ilustrasi-Tumpukan sampah di depan Pasar Arengka di Jalan Sokarno Hatta, Kota Pekanbaru. (ANTARA/Fitra/24).
CIMAHI - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq meminta jajarannya dan pemerintah daerah lewat Dinas Lingkungan Hidup, untuk mengawasi pengelolaan sampah di pasar-pasar.
Dalam acara Aksi Bersih Pasar bersama Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widiaputri di Pasar Atas Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (22/2).
Menteri LH Hanif menyebut, Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap 21 Februari, seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya pengelolaan sampah.
Baca: KLH Beri Sanksi Pengelola Pasar Caringin
Secara khusus Menteri LH menyoroti pasar sebagai salah satu sumber sampah, sehingga perlu gerakan membersihkan sampah secara nasional di pasar sebagai bagian dari Asta Aksi Peduli Sampah Nasional 2025.
"Kami akan menginstruksikan seluruh jajaran, Dinas Lingkungan Hidup baik yang ada di provinsi maupun di kabupaten/kota untuk terus menerus secara continue dan periodik melakukan pengawasan pengelolaan sampah di pasar-pasar di seluruh Indonesia," kata Hanif dikutip dari Antara.
Dia menyampaikan siap bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan untuk menjadikan pasar bersih sebagai upaya menekan timbulan sampah yang dibuang dan membebani tempat pemrosesan akhir (TPA).
Dalam kesempatan yang sama Wamendag Roro mengatakan sampah menjadi salah satu isu yang dihadapi pasar di berbagai wilayah Indonesia. Secara khusus pasar menjadi sumber timbulan sampah kedua terbesar kedua setelah rumah tangga.
Untuk itu pihaknya menyerukan adanya Gerakan Nasional Membersihkan Sampah Nusantara yang diadakan untuk mendukung HPSN dan diharapkan menjadi kegiatan tahunan yang mendorong kepekaan semua pihak yang terlibat.
Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) milik KLH memperlihatkan 13,38% dari total 29,3 juta ton timbulan sampah yang dilaporkan 278 kabupaten/kota sepanjang 2024 berasal dari pasar.
"Isu sampah ini bahkan di pasar menjadi sangat problematik sehingga diperlukan solusi diharapkan secara kolektif di tingkat masyarakatnya, pedagangnya bisa bersinergi," kata Wamendag Roro.