17 Februari 2025
08:45 WIB
KLH Harap Desa Mulai Kelola Sampah Sendiri
Desa kelola sampah untuk mengurangi beban Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) sampah.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Salah satu kegiatan "Aksi Desa Bebas Sampah" yang dilaksanakan serentak di tujuh desa pada Sabtu (15/2/2025). ANTARA/HO-KLH.
Baca: Aturan Pengelolaan Sampah Kawasan Belum Tuntas
"Kalau desanya bersih, pasti rumah-rumahnya juga bersih. Jika program ini diterapkan di seluruh Indonesia, kita bisa mewujudkan negeri yang bebas sampah dan lebih sehat," urai Vivien dikutip dari Antara.
Pemerintah menargetkan pengurangan volume sampah yang berakhir di tempat pemrosesan akhir (TPA) secara signifikan. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah sejak dari rumah dan penerapan ekonomi sirkular dengan memanfaatkan sampah sebagai sumber daya baru.
Dalam keterangan serupa Direktur Jenderal Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendes PDT, Samsul Widodo menambahkan, mendukung program tersebut dengan Dana Desa yang sudah dialokasikan Rp600 triliun sejak 2005 hingga 2025, dengan Rp71 triliun per tahun untuk 75.265 desa.
"Kami ingin desa-desa tidak hanya berkembang dari segi infrastruktur, tetapi juga dari sisi lingkungan dan keberlanjutan. Desa yang bersih akan meningkatkan daya tarik wisata dan kesejahteraan masyarakatnya," kata Samsul.
Dia mengatakan berbagai aksi sudah dilakukan secara nyata termasuk pengukuhan Kader Sadar Sampah untuk edukasi dan pengelolaan sampah, membantu warga mengolah sampah organik menjadi pupuk, mendorong sistem daur ulang yang memberikan nilai ekonomi warga serta penyediaan fasilitas untuk mengolah sampah plastik.
Sebagai bentuk komitmen lebih lanjut, Nota Kesepahaman akan ditandatangani oleh Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BPLH dan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam penguatan kebijakan dan perluasan aksi desa bebas sampah ke wilayah lain di Indonesia.
Aksi Desa Bebas Sampah sendiri dilaksanakan Desa Panampuang Ujuang di Sumatra Barat, Desa Wahyu di Sulawesi Tengah, Desa Yahim di Papua, Desa Darmasaba di Bali; Desa Golo Mori di NTT, Desa Kramat Watu di Banten dan Desa Indrasari, Kalimantan Selatan pada Sabtu (15/2).