c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

NASIONAL

22 Februari 2025

10:43 WIB

Kementerian P2MI Mesti Fokus Lindungi PMI 

Kementerian P2MI fokus lindungi PMI dan meningkatkan kualitas PMI.

Penulis: Aldiansyah Nurrahman

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Kementerian P2MI Mesti Fokus Lindungi PMI&nbsp;</p>
<p>Kementerian P2MI Mesti Fokus Lindungi PMI&nbsp;</p>

Sejumlah pekerja migran tujuan Port Dickson Malaysia antre di tempat pemeriksaan imigrasi Terminal Keberangkatan Pelabuhan Pelindo Dumai, Riau, Kamis (30/1/2025). AntaraFoto/Aswaddy Hamid.

JAKARTA - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) diingatkan untuk tidak melupakan tugasnya memberikan pelindungan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI).

“Namanya kementerian pelindungan, harusnya orientasinya pada pemberian pelindungan, pada peningkatan kualitas pekerja migran dan tidak berorientasi pada target kuantitas,” jelas Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo kepada Validnews, Sabtu (22/2).

Baca: Indonesia Tak Bisa Memenuhi Kuota Lowongan Kerja di Luar Negeri 

Dia merespon pernyataan Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding yang mengungkapkan, ada 1,3 juta job order atau lowongan kerja dari luar negeri ke Indonesia pada 2024. Namun, hanya 297 ribu WNI yang akhirnya diterima bekerja di luar negeri.

Wahyu menilai, apabila KP2MI hanya menaruh perhatian kepada jumlah lowongan kerja yang terpenuhi, tetapi tidak fokus pada agenda utama pelindungan, peningkatan kualitas pekerja migran akan terjebak pada angka saja. 

Migrant Care berharap P2MI untuk tak terjebak kepada jumlah lowongan kerja dan jumlah yang terpenuhi. Tetapi, mesti menaruh perhatian pada agenda utama, yakni pelindungan dan peningkatan kualitas PMI.

“Jadi saya kira soal kuota itu, itu hanya berpikir bahwa pekerja migran itu hanya komoditi ekonomi. Itu memperkuat anggapan bahwa Kementerian P2MI sekarang ya memang hanya menganggap pekerja migran sebagai sapi perahan seperti itu,” sambung Wahyu.

Beberapa waktu ini muncul #KaburAjaDulu ramai digunakan di media sosial dan menjadi pemberitaan beberapa hari terakhir. 

Fenomena #KaburAjaDulu menjadi pernyataan anak muda di Indonesia yang kecewa akan kondisi ekonomi, sosial, dan keadilan di dalam negeri. Kondisi tersebut diduga karena adanya sejumlah kebijakan pemerintah belakangan ini yang dinilai tidak berpihak pada masyarakat.

Selain itu, muncul juga #IndonesiaGelap sebagai bentuk slogan kekecewaan yang digunakan oleh warganet untuk menyebutkan berbagai masalah dalam 100 hari lebih pemerintahan era Presiden Prabowo Subianto- Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Tagar itu juga diiringi dengan aksi yang dilakukan di sosial media dan mahasiswa di daerah-daerah.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar