c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

13 Juni 2025

08:11 WIB

Kemenhan Tetapkan DEFEND ID Jadi Komponen Pendukung

DEFEND ID jadi komponen pendukung terkait alutsista yang digunakan TNI dan Polri.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Kemenhan Tetapkan DEFEND ID Jadi Komponen Pendukung</p>
<p>Kemenhan Tetapkan DEFEND ID Jadi Komponen Pendukung</p>

Kendaraan khusus perang produksi PT Pindad, Badak 6X6. pindad.com.

JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menetapkan DEFEND ID menjadi komponen pendukung pertahanan negara. DEFEND ID, merupakan induk usaha atau holding lima BUMN bidang pertahanan, terdiri atas PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia (PT DI), PT PAL Indonesia, PT Dahana, dan PT Len Industri.

"Kami kemarin sudah menetapkan beberapa komponen cadangan, tapi belum menetapkan komponen pendukung. Kini kami tetapkan komponen cadangan yang langsung berada di bawah binaan Kemenhan," kata Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto dalam Indo Defence Expo & Forum di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (12/6) dikutip dari Antara.

Donny mengatakan lima BUMN pertahanan itu bersedia ditetapkan sebagai komponen pendukung dan telah memenuhi persyaratan verifikasi.

"Jadi, ini merupakan salah satu amanat dari Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Mereka semua adalah komponen pendukung. Artinya, kalau suatu saat kita membutuhkan kebutuhan dukungan-dukungan untuk kita memperkuat komponen utama dan komponen cadangan. Ini mereka nanti bisa dilibatkan," kata Donny Ermawan.

Dia menjelaskan penetapan Defend ID sebagai komponen pendukung pertahanan negara karena berkaitan erat dengan alat utama sistem senjata (alutsista).

"Sangat terkait dengan alutsista yang dimiliki, yang dioperasionalkan oleh TNI, sehingga itulah persyaratan yang kita butuhkan," kata Donny.

Terkait penetapan komponen pendukung pertahanan negara tersebut, Donny menjelaskan Indonesia menganut sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (sishankamrata) mengacu UU Nomor 3 Tahun 2002 Pasal 1 angka 2. Sishankamrata yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan sumber daya nasional lainnya yang dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, menjaga keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa dari segala bentuk ancaman. 

Sishankamrata dilaksanakan dengan mengintegrasikan pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter. Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer menempatkan TNI sebagai komponen utama dengan didukung oleh komponen cadangan (komcad) dan komponen pendukung (komduk).

Baca juga: Anggaran Pertahanan Masuk Program Prioritas APBN 2026  

"Mungkin nanti tidak hanya (industri) pertahanan saja, ya. Semua industri itu juga bisa nantinya mendukung terkait dengan pertahanan negara itu kami akan dekati, kami akan sampaikan bahwa pertahanan itu urusan kita semua. Pertahanan kita semesta sehingga tentunya kami harapkan mereka semuanya akan bersedia untuk menjadi komponen pendukung pertahanan negara," kata dia.

Presiden Prabowo Subianto membuka pameran alat utama sistem senjata (alutsista) dan alat pertahanan keamanan Indo Defence, Indo Marine, dan Indo Aerospace di Jiexpo Kemayoran, Jakarta (11/6).

Sebelumnya, Indo Defence direncanakan pada November 2024, tetapi urung dijalankan karena Indonesia saat itu sedang mengalami masa transisi pemerintahan.

Kini, kegiatan tersebut kembali digelar di tahun 2025 tepatnya 11 Juni sampai 14 Juni di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dalam pameran ini, tercatat ada 1.180 perusahaan dari 42 negara yang ikut serta memamerkan alutsistanya. Beberapa negara besar yang sudah menjalin kerja sama dengan Indonesia turut hadir salah satunya Amerika Serikat, Turki, dan Prancis.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar