c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

07 Juli 2025

15:09 WIB

Kemendikti Terima Tambahan Dana Riset Rp1,8 T

Tambahan dana riset Rp1,8 triliun dari APBN melalui LPDP bagi pengembangan riset dan penelitian.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Kemendikti Terima Tambahan Dana Riset Rp1,8 T</p>
<p>Kemendikti Terima Tambahan Dana Riset Rp1,8 T</p>

Wamendikti Stella Christie didampingi Rektor Unhas Jamaluddin Jompa meresmikan gedung ASEAN-China Center of Excellent for Metallurgy and Marine Resources Unhas, Makassar, Senin (7/7/2025). ANTARA/Abd Kadir.

MAKASSAR - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti) menerima tambahan dana senilai Rp1,8 triliun untuk peningkatan riset dan penelitian.

"Kemendikti mendapatkan dana tambahan untuk riset senilai Rp1,8 triliun yang diberikan oleh mitra kami, LPDP," kata Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie usai meresmikan ASEAN-China Center of Excellent for Metallurgy and Marine Resources Universitas Hasanuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (7/7).

Stella mengatakan, dana riset sebelumnya sudah disiapkan dari APBN oleh pemerintah untuk pengembangan penelitian.

Baca juga: Mendikti Sebut Riset di Indonesia Putus Hubungan Dengan Industri

Tambahan dana dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), kata dia, tentunya semakin membuka peluang para peneliti untuk mengembangkan riset mereka untuk kepentingan negara ke depan.

Kemendikti, lanjut Stella, segera meluncurkan grand call baru sebagai tambahan program Badan Inovasi, Riset, dan Pengabdian Masyarakat (BIMA) atau riset prioritas nasional yang fokus pada 28 sektor antara lain pertambangan, kemaritiman khususnya rumput laut, gas alam, kehutanan, dan tentunya ketahanan pangan.

"Kami rencanakan peluncuran grand call yang termasuk di dalamnya riset prioritas nasional ini kurang lebih dua minggu ke depan," ujar Stella dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan grand call yang akan diluncurkan dalam waktu dekat ini juga terfokus dalam program hilirisasi produk.

"Kami lihat sudah banyak sekali prototipe atau hasil riset, tapi belum dihilirisasikan. Jadi kami akan khususkan dana untuk bagaimana menghilirisasikannya," ujar Stella.

Sebelumnya, Kemendikti meluncurkan Program Hilirisasi Riset Prioritas. Program ini mengusung dua pendekatan utama. 

Pertama, melakukan kurasi terhadap produk hasil riset perguruan tinggi, menilai kelayakan industrinya, dan mendorongnya ke tahap komersialisasi. Kedua, industri menyampaikan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi untuk kemudian dijawab melalui riset oleh perguruan tinggi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar