c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

17 Mei 2025

12:05 WIB

Mendikti Sebut Riset di Indonesia Putus Hubungan Dengan Indistri

Riset putus hubungan dengan kebutuhan industri sehingga keduanya tak berkembang.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Mendikti Sebut Riset di Indonesia Putus Hubungan Dengan Indistri</p>
<p>Mendikti Sebut Riset di Indonesia Putus Hubungan Dengan Indistri</p>

Ilustrasi penelitian di sektor kesehatan. Shutterstock/dok.

JAKARTA - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti) Brian Yuliarto menyatakan, pertumbuhan industri Indonesia saat ini menghadapi tantangan yakni, putusnya hubungan antara riset kebutuhan industri.

Menurut dia, banyak peneliti di kampus ingin berkontribusi tetapi tidak mengetahui kebutuhan yang diinginkan industri.

Oleh karena itu, Kemendikti mengundang pelaku industri untuk memberikan masukan langsung mengenai topik-topik riset yang diperlukan. Menurut Brian, riset yang dilakukan tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga mencakup riset pasar dan kebijakan.

"Kami ingin peneliti yang ada di kampus dapat terkoneksi untuk mendukung para industri. Kami di kementerian siap mendampingi dan mendorong terwujudnya kebijakan yang mendukung pengembangan industri," urai Menteri Brian dikutip dari Antara, Sabtu (17/5).

Baca juga: Mendikti Ingatkan PTNBH Tingkatkan Hilirisasi Riset

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemendikti, Fauzan Adziman menambahkan, pemerintah sedang membangun mekanisme konsorsium riset antara perguruan tinggi dan industri.

Jika terdapat masalah, sambung dia, Kemdiktisaintek akan mencocokkan kebutuhan tersebut dengan kampus yang memiliki kapasitas riset di bidang tersebut.

Untuk mendukung kolaborasi ini, Kemendikti menyediakan berbagai skema pendanaan seperti co-funding dan match funding.

Skema pendanaan dari Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) juga bisa dimanfaatkan untuk mendukung riset kolaboratif yang berbasis kebutuhan industri.

"Kampus-kampus akan diarahkan untuk mengajukan proposal sesuai kebutuhan yang telah teridentifikasi, dan kementerian akan membantu proses matchmaking antara industri dan universitas," jelas Fauzan.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar