c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

23 April 2025

13:09 WIB

IDAI Sarankan Anak Imunisasi Ganda

Imunisasi ganda pada anak yang terlambat mendapatkan imunisasi sesuai jadwal.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>IDAI Sarankan Anak Imunisasi Ganda</p>
<p>IDAI Sarankan Anak Imunisasi Ganda</p>

Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin kepada bayi di Posyandu Nuri, Kampung Ifar Besar, Kabupaten Jayapura, Selasa (12/9/2023). Antara Foto/Gusti Tanati

JAKARTA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan, anak yang terlambat mendapatkan imunisasi sesuai jadwal perlu segera melengkapinya dengan imunisasi ganda. Yakni, pemberian lebih dari satu jenis vaksin dalam satu kunjungan imunisasi.

"Caranya bisa dengan (menyuntik vaksin) di paha kiri satu, paha kanan satu, atau di lengan," ujar anggota Satgas Imunisasi IDAI, Sudjatmiko, dalam diskusi daring, Rabu (23/4).

Dia menjelaskan, imunisasi ganda terbukti aman dan telah dilakukan di banyak negara sejak awal tahun 2000. Di Indonesia, imunisasi ganda sudah dilakukan di Yogyakarta sejak 2008, di Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak 2016, dan di Bangka Belitung sejak 2018.

Menurut dia, imunisasi ganda memiliki beberapa manfaat bagi anak. Pertama, imunisasi ganda merupakan cara cepat melengkapi imunisasi dan melindungi anak. Kedua, orang tua dan anak tidak repot berulang kali datang ke fasilitas kesehatan untuk imunisasi. Ketiga, efek samping imunisasi ganda tergolong ringan dan bisa sembuh dalam dua hingga tiga hari.

Baca juga: Masih Ada 1,3 Juta Anak Indonesia Nol Imunisasi

Dia juga mengatakan, imunisasi ganda penting diketahui masyarakat mengingat cakupan imunisasi di Indonesia belum merata. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), capaian imunisasi bayi lengkap pada tahun 2024 hanya sebesar 87,3%. Di samping itu, Kemenkes mencatat sekitar 1,3 juta anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi sama sekali.

"Mereka yang belum pernah mendapatkan imunisasi, ketika ada KLB (Kejadian Luar Biasa) merekalah yang paling sakit, paling menderita, dan kemungkinan meninggal," tambah Sudjatmiko.

Sementara itu, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine menambahkan, imunisasi merupakan salah satu cara paling efektif melindungi kesehatan masyarakat. Imunisasi tidak hanya melindungi individu, tapi juga menciptakan kekebalan bagi seluruh komunitas.

Jika jumlah anak yang tidak diimunisasi terus bertambah, Prima menyebut bahaya besar akan timbul. Contohnya, potensi terjadinya wabah penyakit menular akan semakin besar. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami pentingnya memberikan imunisasi bagi anak. 

"Imunisasi bukan hanya hak dan kebutuhan setiap anak untuk mendapat perlindungan kesehatan, tapi juga merupakan tanggung jawab kita bersama untuk melindungi kesehatan seluruh masyarakat," tutup Prima.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar