26 Agustus 2025
15:48 WIB
DPR Sepakat Naturalisasi 5 Pesepakbola Untuk Timnas
Lima pemain sepak bola untuk Timnas berusia di bawah 25 tahun dan merupakan keturunan Indonesia dari kakek atau nenek mereka.
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Leo Wisnu Susapto
Tiga calon pemain naturalisasi saat rapat dengan Komisi di DPR, Senin (25/8/2025). PSSI.
JAKARTA - DPR menyetujui pemberian status Waarga Negara Indonesia (WNI) pada sembilan atlet diaspora. Lima atlet di antaranya merupakan atlet sepak bola, dua pemain sepak bola pria dan tiga putri, sedangkan empat lainnya atlet hoki es.
Kesembilan atlet tersebut yaitu, Mauro Nils Zijlstra, Miliano Jonathans, Isabel Conan Kopp, Isabelle Notet, Pauline Jeanettevan de Pol, Savelii Molchanov, Evgenii Nurislamov, Artem Bezrukov, dan Adel Khabibullin.
"Berdasarkan hasil pembahasan Komisi X dan XIII DPR memutuskan menyetujui permohonan kewarganegaraan Indonesia kepada lima atlet sepak bola dan empat atlet hoki es," kata Wakil Ketua DPR, tanya Cucun Ahmad Syamsurijal sebagai pemimpin Rapat Paripurna DPR, Selasa (26/8).
Sebelumnya, Komisi X dan XIII DPR telah menyetujui pemberian status WNI kepada dua pemain diaspora sepak bola pria, Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans pada Selasa (26/8) pagi.
Setelah disetujui di Sidang Paripurna DPR, dokumen naturalisasi kedua calon pemain Timnas Indonesia itu akan diajukan kepada Presiden RI untuk penerbitan Keputusan Presiden (Keppres) sebagai syarat pengambilan sumpah WNI.
Baca juga: Naturalisasi Buka Peluang Atlet Diaspora Bela Indonesia
Ketua PSSI, Erick Thohir mengupayakan pengambilan sumpah WNI kelima pemain sepak bola pada akhir pekan ini. Ia menyebut Miliano dan Mauro diproyeksikan untuk memperkuat Timnas Indonesia senior dan U-23 dalam menghadapi sejumlah ajang penting hingga akhir tahun.
Sementara itu, ketiga srikandi diaspora akan menjadi bagian penting dari proyek jangka panjang Timnas Putri Indonesia yang menargetkan peringkat 50 besar FIFA, posisi 10 besar Asia, lolos ke setiap putaran final AFC Women’s Asian Cup, dan menembus FIFA Women’s World Cup 2035
"Persetujuan dari para wakil rakyat yang terhormat ini bukan hanya soal teknis sepakbola, tapi juga tentang mimpi besar bangsa. Saya berterima kasih kepada Komisi X dan XIII atas komitmen dan dukungan terhadap kemajuan sepakbola Indonesia," ujar Erick.
Erick juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, atas dukungan terhadap percepatan prestasi sepak bola Indonesia.
Dia turut mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Hukum, serta pimpinan DPR yang terus memberikan dukungan terhadap transformasi sepakbola nasional.
"Sepakbola adalah alat pemersatu bangsa. Dukungan dari Presiden Prabowo dan kementerian/lembaga menunjukkan kita semua satu visi untuk menjadikan sepak bola Indonesia lebih kuat bersaing untuk membawa kebanggaan bagi Merah Putih," tutur Erick.
Berikut data pemain sepak bola naturalisasi yang baru.
Isabel Corian Kopp, lahir di Amsterdam, Belanda dan ayahnya kelahiran Mojokerto, Jawa Timur. Isabel lahir di Amsterdam pada 19 Februari 2002, asal klub Telstar Vrouwen (Level 1 Wanita Belanda) sebagai bek dan pemain sayap kiri.
Pauline Jeannette van de Pol, lahir Haarlem, Belanda pada 12 Maret 2003. Bermain di klub sama dengan Isabel pada posisi bek sayap kanan. Kakeknya lahir di Madiun, Jawa Timur dan nenek dari ibunya kelahiran Jakarta.
Lalu, Isabelle Nottet, lahir di Amstelveen, Belanda pada 6 Maret 2003. Dia juga berlaga di klub sama dengan Isabel dan Jeannette sebagai penyerang sayap. Kakek dari sang ibu adalah pria kelahiran Bandug, Jawa Barat.
Berikutnya, penyerang sayap di FC Utrecht yang berlaga di kompetisi papan atas Belanda, Miliano Jonathans. Pemuda usia 21 tahun, lahir di Arnhem, Belanda pada 5 April 2004. Kakek dari garis ayahnya adalah pria kelahiran Depok, Jawa Barat.
Berikutnya, Mauro Nils Zijlstra, penyerang FC Volendam yang berlaga di Level 1 Belanda. Dia lahir di Zaanstad, 9 November 2004. Nenek dari garis ayahnya lahir di Bandung, Jawa Barat.