24 Januari 2025
16:11 WIB
Dewan Pers Lansir Pedoman Pemanfaatan AI Untuk Jurnalistik
Pedoman pemanfaatan AI untuk jurnalistik agar wartawan mengedepankan profesional dalam menghadirkan karya mereka.
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi AI atau Artificial Intelligence. Shutterstock/Iurii Motov.
JAKARTA - Dewan Pers melansir pedoman penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam karya jurnalistik melalui Peraturan Dewan Pers Nomor 1/Peraturan-Dp/I/2025 tentang Pedoman Penggunaan Kecerdasan Buatan dalam Karya Jurnalistik.
“Pedoman ini penting dikeluarkan karena dalam konteks penyusunan karya jurnalistik berkualitas, pedoman kode etik menjadi dasar panduan agar karya jurnalistik betul-betul dihadirkan secara profesional,” jelas Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dalam konferensi pers yang dipantau secara daring, Jumat (24/1).
Ninik mengatakan dewasa ini penggunaan teknologi informatika yang berkembang sangat dahsyat.
“Hari ini berbeda dengan setahun yang lalu dan bisa jadi minggu depan atau setengah tahun ke depan akan ada teknologi baru yang juga ikut berpengaruh bagaimana karya jurnalistik diproduksi,” jelasnya.
Dia melanjutkan, AI sebagai bagian dari teknologi informatika digunakan untuk membantu dan mempermudah proses kerja jurnalistik.
Baca: Menakar Peran AI Dalam Industri Jurnalistik Dan Media Masa Kini
“Jadi sekali lagi adanya AI, AI generatif dan seluruh teknologi buatan manusia harusnya menjadi daya pemicu efektivitas kerja jurnalistik, mempermudah kerja jurnalistik bukan menggantikan tugas manusia dalam proses kerja jurnalistik,” ujarnya.
Ninik berharap pedomaan yang berisi delapan bab dan 10 pasal ini betul-betul bisa dijadikan dasar bagi pegiat media untuk tetap melahirkan karya jurnalistik yang berkualitas.
Adapun delapan bab itu terdiri dari ketentuan umum, prinsip dasar, teknologi, cara publikasi, komersialisasi, aspek pelindungan, aspek penyelesaian sengketa pemberitaan yang bersumber dari AI, dan ketentuan penutup.
“Kita berharap semoga pedoman ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya seiring dengan efektivitas penggunaan teknologi kecerdasan buatan di ranah jurnalistik,” tutur Ninik.