c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

07 Agustus 2025

15:40 WIB

Bursa Kerja Batam Diklaim Layak Jadi Percontohan

Meski peminat ada ribuan orang, para pencari kerja tidak mengalami penumpukan saat proses pendaftaran maupun wawancara tatap muka di bursa kerja Batam.

Editor: Rikando Somba

<p>Bursa Kerja Batam Diklaim Layak Jadi Percontohan</p>
<p>Bursa Kerja Batam Diklaim Layak Jadi Percontohan</p>

Ilustrasi pencari kerja menginput biodata di sebuah acara Jakarta Job Fair . Antara Foto/Muhammad Iqbal

BATAM-Bursa kerja yang sedang diselenggarakan di Kota Batam menurut Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), patut dijadikan contoh bagi daerah kabupaten/kota lainnya. Pelaksanaan bursa kerja ini menerapkan dua sistem sekaligus, luring dan daring secara terpadu.  Karenanya, meski peminat ada ribuan orang, para pencari kerja tidak mengalami penumpukan saat proses pendaftaran maupun wawancara tatap muka.

“Batam menjadi yang pertama di tahun ini dan pelaksanaannya sangat baik. Disnaker provinsi hanya bersifat mengoordinasikan. Nantinya kabupaten/kota lain bisa mengadopsi format dari Batam,” ujar Kepala Disnakertrans Provinsi Kepri Diky Wijaya di Batam, Kamis (7/8).

Dalam pelaksanaan bursa kerja tersebut tercatat sebanyak 5.522 pencari kerja telah mengajukan lamaran untuk 265 posisi jabatan dan total 1.185 lowongan kerja dari berbagai perusahaan.

Diky menilai keunggulan utama dari bursa kerja di Batam adalah penerapan sistem daring dan luring secara terpadu. Pihak Disnakertrans Kepri hanya selaku koordinator dan pelaksanaan bursa kerja menjadi tanggung jawab masing-masing kota dan kabupaten di provinsi itu.

“Kami apresiasi Batam yang menyelenggarakan (bursa kerja) dengan luar biasa. Karena memakai sistem daring untuk pendaftaran dan verifikasi, lalu pencari kerja hanya datang ke lokasi bila sudah terjadwal untuk wawancara,” kata Diky.


70 Ribu Menganggur
Plt Kepala Disnakertrans Kota Batam Nurul Iswahyuni senada, menyebut sistem hybrid ini terbukti efektif dalam menjaga ketertiban pelaksanaan bursa kerja.

“Bursa kerja di Batam cukup tertib. Semua pencari kerja daftar secara daring, diverifikasi, baru masuk gedung. Di dalam aula besar disediakan kursi dan diatur agar tidak ada kerumunan saat menunggu panggilan wawancara,” katanya.

Bursa kerja Disnaker Batam juga menghadirkan tim medis di ruangan khusus untuk mengantisipasi adanya peristiwa darurat serta menghadirkan dukungan stan makanan ringan gratis untuk para para pencari kerja.

Terkait kondisi ketenagakerjaan di Kepri, Diky menyampaikan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kepri per Februari 2025 masih berada pada angka 6,89%, berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri. Angka ini sedikit menurun sebesar 0,05 poin dibanding Februari 2024.

“Dari 1,09 juta angkatan kerja di Kepri, terdapat sekitar 70 ribu orang yang masih menganggur. Tentu ini menjadi perhatian kami dan berbagai program seperti pelatihan, pemagangan, hingga job fair seperti ini, terus kami dorong untuk memperluas penyerapan tenaga kerja,” katanya.


Dari beragam bursa kerja, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menargetkan sebanyak 18.000 pencari kerja dapat terserap ke dunia kerja sepanjang tahun 2025 ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker Batam Nurul Iswahyuni menjelaskan hingga Juli 2025 jumlah pencari kerja yang terdaftar di Disnaker Batam mencapai 18.990 orang, baik yang berasal dari Batam maupun luar daerah.

“Untuk tahun ini kami menargetkan 18.000  pencari kerja dapat terserap. Ini juga sejalan dengan proyeksi kebutuhan tenaga kerja di tahun ini mencapai 20 ribu lapangan kerja,” katanya dikutip dari Antara di Batam, Kamis.

Baca juga: Pamer Platform SIAPkerja, Menaker: Tidak Perlu Ada Job Fair

                   Pemkab Bekasi Evaluasi Job Fair 2025 

Di tahun lalu, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menargetkan sebanyak 18.000 pencari kerja dapat terserap ke dunia kerja sepanjang tahun 2025 ini.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker Batam Nurul Iswahyuni menjelaskan hingga Juli 2025 jumlah pencari kerja yang terdaftar di Disnaker Batam mencapai 18.990 orang, baik yang berasal dari Batam maupun luar daerah.

“Untuk tahun ini kami menargetkan 18.000  pencari kerja dapat terserap. Ini juga sejalan dengan proyeksi kebutuhan tenaga kerja di tahun ini mencapai 20 ribu lapangan kerja,” katanya saat dihubungi di Batam, Kamis.

Sementara itu, lanjutnya, pada tahun 2024 sebanyak 24.000 pencari kerja tercatat dan 17.000 diantaranya berhasil mendapatkan pekerjaan berdasarkan laporan dari perusahaan.

“Tahun lalu ada sekitar 7.000 orang yang belum tertampung. Jika kita gabungkan dengan sisa tahun sebelumnya, maka jumlah total yang masih mencari kerja sekitar 8.000 orang. Ini yang akan kita dorong penempatannya tahun ini,” kata Nurul.

Ia menambahkan banyak dari pencari kerja yang kembali mendaftar setelah masa kontraknya habis, karena sebagian besar kontrak kerja berlangsung 1 hingga 2 tahun.

Oleh karena itu, lanjutnya, data di Disnaker Batam terus diperbarui dan disinkronkan dengan instansi lain, seperti BPJS Ketenagakerjaan, untuk memastikan status ketenagakerjaan para pencari kerja.

“Kami juga mendorong perusahaan untuk menyampaikan data penempatan pekerja by name dan by NIK. Ini akan memudahkan kita dalam memverifikasi dan memperbarui data sistem,” ujarnya.

Dalam pelaksanaan bursa kerja Disnaker Batam yang saat ini sedang berlangsung, Nurul mengungkapkan bahwa masih terdapat kekosongan pada posisi yang membutuhkan keahlian tinggi, seperti lulusan S1.

Menurutnya, ini terjadi karena banyak putra-putri Batam yang menempuh pendidikan tinggi di luar daerah justru memilih bekerja di luar Batam.

“Padahal kami berharap mereka kembali dan mengisi kekosongan di sini. Industri di Batam sangat membutuhkan tenaga terampil, khususnya di sektor teknik,” ucapnya.

Nurul juga mendorong perusahaan untuk membuka ruang pelatihan bagi pencari kerja agar memiliki kompetensi sesuai kebutuhan industri. “Meskipun belum sepenuhnya memenuhi kualifikasi, para pencari kerja ini bisa dibina dan dilatih agar siap kerja. Kami harapkan ada pengetahuan yang di transfer kepada tenaga kerja baru,” kata Nurul Iswahyuni.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar