09 Oktober 2025
17:46 WIB
Buntut Kasus Penilapan Uang Barbuk, Kejagung Copot Kajari Jakbar
Kejaksaan Agung memastikan telah memberikan hukuman disiplin dan mencopot Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat, Hendri Antoro, karena terkait dengan kasus dugaan penilapan uang barang bukti
Editor: Nofanolo Zagoto
Warga melintasi area gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (18/7/2023). Validnews/Fikhri Fathoni
JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) mencopot Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Barat (Kajari Jakbar), Hendri Antoro, karena terkait dengan kasus dugaan penilapan uang barang bukti (barbuk) perkara investasi bodong robot perdagangan alias robot trading Fahrenheit pada tahun 2023.
“Sudah diberikan hukuman disiplin dan dicopot dari jabatannya,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (9/10).
Namun, soal keterlibatan Hendri dalam kasus penilapan tersebut, Anang tidak menjelaskan dengan detail.
“Dia sebagai atasan saja,” katanya singkat.
Saat awak media menanyakan kemungkinan Hendri diusut secara pidana, Anang tidak menjawabnya. Dia hanya menegaskan bahwa Hendri sudah diproses secara internal.
Saat ini, Hendri telah digantikan oleh Aspidsus Kejati DKI, Haryoko Ari Prabowo, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kajari Jakbar.
Diketahui, dalam kasus dugaan penilapan uang barang bukti (barbuk) perkara investasi bodong robot trading Fahrenheit pada tahun 2023, mantan jaksa pada Kejaksaan Negeri Jakarta Barat (Kejari Jakbar) Azam Akhmad Akhsya dijatuhi 9 tahun penjara atas keterlibatannya.
Baca juga: Vonis Mantan Jaksa Penilap Barbuk Diperberat Jadi 9 Tahun
Dalam kasus ini, Azam memperoleh uang dari hasil gratifikasi dengan cara meminta "uang pengertian" sebesar Rp11,7 miliar dari tiga orang penasihat hukum korban investasi robot trading Fahrenheit, yakni Oktavianus Setiawan, Bonifasius Gunung, dan Brian Erik First Anggitya, pada saat eksekusi perkara tersebut.
Rinciannya, sebesar Rp3 miliar diterima dari Bonifasius, Rp8,5 miliar dari Oktavianus, serta Rp200 juta dari Brian.
Dalam berkas dakwaan oleh jaksa penuntut umum (JPU), Azam disebut juga membagikan uang tersebut kepada sejumlah orang, salah satunya Kajari Jakbar Hendri Antoro sebesar Rp500 juta.
Uang tersebut dititipkan oleh Azam melalui Dody Gazali selaku Plh. Kasi Pidum/Kasi BB Kejari Jakbar pada sekitar bulan Desember 2023.