26 September 2025
09:47 WIB
BSSN Ingatkan Jangan Abaikan Peretasan Situs Pemerintah
Serangan siber dibiarkan tanpa tindakan, maka kerentanan peretas membobol data rahasia makin terbuka.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi peretasan data. Shutterstock/Gorodenkoff.
BANJARBARU - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi mengingatkan, mengabaikan peretasan situs dan portal pemerintahan, akan membuka kerentanan baru untuk mengakses data-data rahasia.
“Kalau abai dengan standar keamanan data, kerentanan baru akan muncul berbagai serangan siber,” kata Nugroho dalam Rakerda dan Komdiphoria 2025 Diskominfo se-Kalsel di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis (25/9) dikutip dari Antara.
Menurut dia, kerentanan untuk mengakses data-data penting negara akan selalu ada baik dari oknum luar negeri maupun dari dalam negeri.
“Sehingga harus ada upaya mitigasi, dan setelah terjadi, kalkulasi potensi risiko ke depan agar celah kerentanan yang baru tidak terbuka. Saya rasa ini adalah pekerjaan yang tidak ada hentinya,” sebut Nugroho.
Terlebih lagi, kata Nugroho, terkait zero day attack, sebuah ancaman potensial jenis serangan siber yang memanfaatkan vulnerability dalam perangkat keras dan sistem itu belum diketahui oleh pengembang.
Dia menjelaskan kerentanan serangan siber itu belum ditemukan saat sistem dibangun, karena baru bisa ditemukan ditemukan oleh orang yang memang pekerjaan sehari-hari meneliti.
“Serangan siber ini begitu ditemukan, dijadikan celah menyerang sistem dan aplikasi,” ungkap dia.
Dalam menghadapi berbagai ancaman serangan siber, Nugroho mengatakan, perlu langkah hati-hati dengan terlebih dahulu mengisolasi kerentanan, kemudian menguji kemana saja jalur kerentanan akan mengakses sumber data.
Baca juga: Situs BSSN Diretas, Pukulan Telak Keamanan Negara
Menurut dia, tidak semua sistem serangan siber tampil di rubrik BSSN saat mengakses langsung karena ada sistem backup, data centre hingga penghubung, jadi semua harus diuji celah kerentanan mulai dari tahap pertama hingga seterusnya.
“Jadi jangan abai dengan peretasan. Yang pasti kami di BSSN selalu monitor celah kerentanan. Kami juga bersinergi dengan pemerintah di daerah dan instansi lainnya untuk memitigasi potensi kerentanan serangan siber terhadap situs pemerintah kita,” ujar Nugroho.