25 Maret 2024
12:36 WIB
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Peneliti Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wirdateti mengungkapkan, tim dari lembaga itu menemukan sehelai rambut harimau jawa atau Panthera tigris sondaica di Sukabumi, Jawa Barat. Menurut Daftar Merah International Union for Conservation of Nature (IUCN), harimau jawa dinyatakan punah sejak 1980-an.
Peneliti yang akrab disapa Teti itu menyebut, rambut harimau Jawa ditemukan di pagar pembatas antara kebun rakyat dengan jalan desa di desa Cipeundeuy, Sukabumi Selatan. Rambut ini dilaporkan oleh seorang penduduk lokal.
“Rambut tersebut ditemukan oleh Kalih Reksasewu atas laporan Ripi Yanuar Fajar yang berpapasan dengan hewan mirip harimau jawa yang dikabarkan telah punah, pada malam hari, 19 Agustus 2019," urai Teti melalui keterangan tertulis, Minggu (24/3).
Dari analisis DNA komprehensif yang dilakukan, Teti dan tim menyimpulkan sampel rambut harimau yang ditemukan adalah spesies Panthera tigris sondaica. Ini termasuk dalam kelompok yang sama dengan spesimen harimau Jawa koleksi Museum Zoologicum Bogoriense (MZB) pada 1930.
Identifikasi awal pun dilakukan dengan membandingkan sampel rambut harimau yang ditemukan dengan spesimen harimau Jawa koleksi MZB. Sebagai kontrol, perbandingan juga dilakukan dengan sampel harimau Sumatra, bengal, dan amur, serta macan tutul Jawa.
Baca juga: BRIN Temukan Rambut Harimau Jawa yang Dinyatakan Punah
“Rambut harimau Sukabumi menunjukkan kemiripan sebesar 97,06% dengan harimau Sumatra dan 96,87% dengan harimau benggala. Sedangkan, spesimen harimau Jawa koleksi MZB memiliki 98,23% kemiripan dengan harimau Sumatra,” terang Teti.
Selain rambut, pada lokasi yang sama juga ditemukan bekas cakaran mirip harimau yang menguatkan Teti untuk melakukan observasi lanjutan.
Bersama tim, Teti telah melakukan wawancara mendalam dengan Ripi Yanuar Fajar yang melihat harimau tersebut. Wawancara dilakukan pada 15-19 Juni 2022 di lokasi ditemukannya sampel rambut.
Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Oryx terbitan Cambridge University Press pada 21 Maret 2024. Publikasi ini berjudul "Is the Javan tiger Panthera tigris sondaica extant? DNA analysis of a recent hair sample".
Teti menjelaskan, harimau jawa adalah hewan endemik Pulau Jawa yang tersebar di hutan dataran rendah, semak belukar, dan perkebunan. Keberadaannya semakin hilang sejak diburu karena dianggap hewan pengganggu. Ini juga dipengaruhi habitatnya yang berubah menjadi lahan pertanian dan infrastruktur.
Saat ini, Teti belum bisa memastikan apakah harimau Jawa masih ada di alam liar. Hal ini perlu dikonfirmasi melalui studi genetik dan studi lapangan lebih lanjut.