c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

02 Agustus 2025

13:09 WIB

BPBD Sebut Karhutla Dominasi Bencana di Babel

Bencana karhutla di Babel selama Juli 2025 mendominasi kejadian karena kemarau.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>BPBD Sebut Karhutla Dominasi Bencana di Babel</p>
<p>BPBD Sebut Karhutla Dominasi Bencana di Babel</p>

Ilustrasi, kebakaran hutan dan lahan di Bangka Belitung.(Babel.antaranews.com/Aprionis).

PANGKALPINANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan bencana alam di provinsi itu selama Juli 2025 didominasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), karena cuaca panas yang cukup ekstrem di daerah itu.

"Selama Juli tahun ini terjadi enam karhutla dari total sembilan kejadian bencana alam," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kepulauan Babel Ari Primajaya di Pangkalpinang, Sabtu (2/8).

Ia mengatakan selama Juli 2025, terjadi enam kejadian kebakaran hutan dan lahan di Desa Suka Damai, Desa Tugu Batu Itam, Desa Pembaharuan Kabupaten Belitung Timur, Desa Penyak Kabupaten Bangka Tengah dan Desa Lalang Jaya, Kabupaten Belitung Timur.

Sementara tiga bencana lainnya, yaitu angin puting beliung terjadi di Desa Mislak, Desa Kelabet dan Desa Berang, Kabupaten Bangka Barat.

"Luas lahan terdampak kebakaran hutan dan lahan ini seluas 12,7 hektare (ha) dan terbanyak terdapat di Belitung Timur," lanjut dia dikutip dari Antara.

Ia menyatakan kejadian karhutla ini paling banyak terjadi di Belitung Timur, karena kebiasaan masyarakat membuka lahan dengan cara membakar, sehingga memicu kebakaran lahan dan hutan selama musim kemarau ini.

Baca juga: Kerugian Karhutla Babel Capai Rp150 Miliar

"Masih ada masyarakat membuka lahan pertanian dan perkebunan dengan membakar, namun dalam proses pembakaran lahan tersebut masih dijaga para petani tersebut, sehingga tidak dikategorikan sebagai bencana karhutla," lanjut dia.

Ia mengimbau masyarakat tidak melakukan pembakaran lahan, membuang puntung rokok sembarangan dan tidak membakar sampah tanpa diawasi, karena potensi terjadinya kebakaran yang merugikan diri sendiri dan orang lainnya.

"Kondisi cuaca panas disertai angin kencang ini sangat berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan yang lebih luas, karena api sangat mudah menyebar ke semak belukar yang mengering dan sulit dikendalikan akibat tiupan angin kencang ini," urai dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar