c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

12 November 2024

16:50 WIB

BNPB Pindahkan Dua Lokasi Pengungsian Erupsi Lewotobi Di Sikka

Sampai hari kedelapan sejak erupsi pertamanya, pada 3 November 2024, Gunung Lewotobi Laki-laki telah mengalami erupsi hingga 54 kali

Penulis: Oktarina Paramitha Sandy

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>BNPB Pindahkan Dua Lokasi Pengungsian Erupsi Lewotobi Di Sikka</p>
<p>BNPB Pindahkan Dua Lokasi Pengungsian Erupsi Lewotobi Di Sikka</p>

Ilustrasi: Sejumlah warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki berjalan untuk mengungsi di Desa Boru Kedang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Jumat (8/11/2024). ANTARA FOTO/Mega Tokan/YU


JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan memindahkan para pengungsi terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang ada di Kabupaten Sikka.

Relokasi ini kata Kepala BNPB Suharyanto perlu dilakukan karena abu dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki bergerak ke arah barat dan barat daya. Warga yang berada di pengungsian Kabupaten Sikka terdampak.

“Saat ini kan ada enam pengungsian di Kabupaten Flores Timur, dan ada dua pengungsian di Kabupaten Sikka, jadi ini mulai kita relokasi semuanya ke pengungsian yang ada di Kabupaten Flores Timur, saat ini sudah ada 11.553 orang yang mengungsi,” kata Suharyanto dalam Konferensi Pers Percepatan Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Selasa (12/11).

Suharyanto mengatakan, hingga hari kedelapan sejak erupsi pertamanya, Gunung Lewotobi Laki-laki telah mengalami erupsi hingga 54 kali. Erupsi terbesar terjadi pada Sabtu (10/11), dan terus mengalami erupsi kecil hingga hari ini.

Untuk itu, BNPB mengupayakan percepatan relokasi pengungsi demi keamanan para pengungsi. Pihaknya pun telah memperluas kawasan berbahaya hingga radius 9 kilometer sesuai rekomendasi dari PVMBG. 

“Jumlah pengungsi yang bertambah ini karena jumlah radius berbahaya yang diperluas, sehingga masyarakat yang tadinya ada di dalam radius setelah 7 kilometer kini sudah turun ke pengungsian,” ujarnya. 

Suharyanto menambahkan, hingga saat ini belum ada keluhan terkait dengan kebutuhan dasar para pengungsi. Sebab, kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, obat-obatan, air bersih, dan listrik semuanya terpenuhi. 

Hanya saja, yang masih menjadi masalah adalah terkait ketersediaan MCK yang terbatas. Pihaknya masih berupaya untuk membangun beberapa MCK di sejumlah titik pengungsian untuk mempermudah para pengungsi. 

Tidak hanya itu saja, sesuai dengan permintaan Wakil Presiden, pihaknya akan memisahkan antara masyarakat umum, lansia, ibu hamil, ibu menyusui, dan juga anak-anak. Hal ini dilakukan agar kebutuhan dan pelayanan kesehatan yang diberikan bisa dilakukan secara tepat. 

“Saat ini hal yang utama adalah kebutuhan dan keselamatan para pengungsi, kami juga akan mulai melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi,” demikian katanya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar