27 Maret 2025
16:43 WIB
BNPB Ingatkan Pemda Potensi Bencana Saat Libur Lebaran
BNPB dan BMKG berharap, pemda tetap waspada terhadap potensi bencana saat libur lebaran.
Penulis: Gisesya Ranggawari
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi-Kondisi jalan raya yang macet karena banjir. Antara Foto/Makna Zaezar.
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengingatkan pemerintah daerah, agar tetap waspada terhadap potensi bencana saat libur Lebaran 2025.
Ia menguraikan, Provinsi Banten merujuk prediksi cuaca selama libur lebaran ini relatif aman. Namun, untuk wilayah Provinsi Lampung ada potensi curah hujan meningkat pada akhir bulan Maret.
"Banten tanggal 25 Maret sampai 1 April relatif aman. Lampung tanggal 28 Maret ada peningkatan, jika diperlukan akan mengadakan operasi modifikasi cuaca khusus di Lampung," papar Suharyanto dalam keterangan tertulis, Kamis (27/3) di Jakarta.
Menurut Kepala BNPB, dua wilayan tersebut yang paling rentan mengalami bencana di saat libur Lebaran, mengingat pernah terjadi sejumlah bencana di Banten dan Lampung, sehingga pemerintah daerah diharapkan tetap meningkatkan kesiapsiagaan selama periode Lebaran ini.
Suharyanto menjelaskan, walaupun potensi bencana di Provinsi Banten belum bisa diprediksi, namun harus diwaspadai karena pernah terjadi bencana gempa, tahun 2022 di Pandeglang. Kemudian Gunung Anak Krakatau dua tahun ini kondusif, namun tahun 2022 dan 2023 sempat aktif.
"Tentunya untuk pemerintah daerah tetap harus waspada dan tingkatkan kesiapsiagaan," tegas Suharyanto.
Baca: Kemenparekraf-BNPB Petakan Destinasi Berisiko Bencana Hidrometeorologi
Dia memaparkan, dalam rangka libur Lebaran kali ini, BNPB dan BPBD pun telah menerjunkan tim untuk bersiaga membantu jika ada keadaan darurat di sejumlah titik yang dilalui para pemudik.
Terdapat pos gabungan BNPB, BPBD, TNI dan Polri, lengkap dengan logistik, tempat istirahat dan dilengkapi peralatan penanggulangan bencana.
"Apabila terjadi bencana bisa mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan cepat," tutur Suharyanto.
Menurut dia, keterlibatan TNI dan Polri di kondisi bencana merupakan salah satu upaya mempercepat penanganan di lokasi bencana, karena selain kekuatan dari BNPB dan BPBD, keberadaan personel TNI dan Polri di daerah dapat menambah kemampuan pemerintah dalam melaksanakan penyelamatan masyarakat.
"Kita punya MoU dengan Panglima dan Kapolri, ketika ada bencana tentu saja kekuatan di lapangan di samping BNPB dan BPBD ada unsur TNI Polri bisa bergerak secara cepat," tandas Suharyanto.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyampaikan, periode mudik lebaran tahun ini merupakan masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau (pancaroba).
Adapun beberapa tanda yaitu cuaca ekstrem seperti hujan lebat berdurasi singkat, petir, angin kencang, serta kemungkinan terjadinya angin puting beliung dan hujan es di beberapa wilayah.
"Salah satu daerah yang berpotensi terpapar hujan dengan intensitas sedang hingga lebat adalah Provinsi Jawa Barat," ungkap Dwikorita.