21 Agustus 2025
08:08 WIB
BNPB Cek Dampak Gempa Bekasi
Gempa Bekasi pada Rabu (20/8/2025) dirasakan cukup kuat dan menyebabkan sejumlah perjalanan KRL dan kereta jauh dihentikan sementara.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Stasiun Palmerah Jakarta saat dipadati penumpang setelah perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) sempat dihentikan akibat gempa di wilayah Kabupaten Bekasi Jawa Barat, Rabu (20/8/2025) malam. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menurunkan tim untuk memantau kondisi pascagempa bumi magnitudo (M)4,9 yang mengguncang wilayah Jakarta, Bekasi, dan sekitarnya pada Rabu (20/8) malam.
Kepala BNPB Suharyanto di Jakarta, pascagempa mengatakan, BNPB bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Provinsi DKI Jakarta, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi, Tangerang, serta daerah terdampak lainnya, melakukan kaji cepat dan pemantauan lapangan.
"Segera cek dan akan dilaporkan," urai dia dikutip dari Antara.
Baca juga: Bekasi Berpotensi Alami 3 Bencana
Sebagaimana hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), menurut dia, pusat gempa berada di darat, sekitar 14 kilometer (km) tenggara Kabupaten Bekasi pada kedalaman 10 km.
Guncangannya dirasakan oleh masyarakat di Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Karawang, dan Purwakarta dengan durasi 1–4 detik.
"Getaran membuat sejumlah warga berhamburan keluar dari rumah maupun gedung tinggi," sambung Suharyanto.
Meski demikian, hingga saat ini BNPB menyatakan belum menerima laporan adanya kerusakan infrastruktur maupun korban jiwa.
BNPB meminta masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, mengingat berdasarkan pemantauan BMKG tercatat satu kali gempa susulan dengan magnitudo 2,1 pada pukul 20.35 WIB
Sebagai langkah kesiapsiagaan, masyarakat diminta menjauhi bangunan retak atau berpotensi roboh, menghindari kaca maupun benda yang rawan jatuh, serta tidak menggunakan lift ketika berada di gedung bertingkat.
"Keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama," kata Suharyanto.
BMKG menyebut gempa bumi yang mengguncang Jakarta dan sekitarnya pada Rabu malam dipicu oleh aktivitas sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust).
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Rabu menjelaskan, episenter gempa terletak di darat dengan ke dalaman 10 kilometer pada koordinat 6,52 lintang selatan dan 107,25 bujur timur, atau sekitar 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Gempa yang terjadi pukul 19.54 WIB itu dirasakan cukup kuat di beberapa wilayah. Skala intensitas III–IV MMI tercatat di Bekasi, sementara di Purwakarta, Cikarang, dan Depok getaran tercatat III MMI.
Di Bandung, Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bekasi Timur, guncangan dirasakan II–III MMI. Adapun di Tangerang, Pandeglang, Cianjur, Pelabuhan Ratu, dan Lebak getarannya tercatat II MMI.