15 Oktober 2025
09:55 WIB
BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas Jakarta
BMKG menjelaskan fenomena yang terjadi pada Selasa (14/10/2025), suhu Jakarta sampai 36 derajat celcius.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Pejalan kaki melindungi wajah mereka dengan kardus bekas untuk menghindari terik matahari. Shutterst ock/Toto Santiko Budi.
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena suhu udara Jakarta yang mencapai 36 derajat celcius pada Selasa (14/10).
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto melalui keterangan tertulis, Rabu (15/10) menjelaskan, fenomena panas itu merupakan dampak peralihan musim. Saat ini, wilayah Indonesia tengah transisi dari musim kemarau menuju musim hujan.
Gerak semu Matahari, lanjut dia, turut memperkuat suhu panas. Posisi matahari kini bergeser ke selatan dan berada tepat di atas Pulau Jawa.
“Kondisi tersebut membuat awan hujan sulit terbentuk di wilayah selatan. Akibatnya, sinar Matahari langsung mengenai permukaan tanpa penghalang awan,” papar Guswanto.
Baca juga: BMKG Prediksi Suhu Di Indonesia Lebih Panas 2025
Guswanto menilai fenomena ini umum terjadi setiap kali matahari melintasi wilayah ekuator menuju selatan. BMKG memprediksi suhu panas akan berlangsung hingga hujan mulai rutin turun.
Dalam buku Prediksi Musim Hujan 2025/2026, BMKG memperkirakan awal musim hujan di Jakarta jatuh pada Oktober. Sementara puncaknya akan terjadi pada November 2025 hingga Februari 2026.
BMKG juga menyebut musim hujan kali ini datang lebih awal dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, akumulasi curah hujan diperkirakan tetap berada pada kondisi normal.
Meski demikian, durasi musim hujan 2025/2026 diprediksi akan lebih panjang dari biasanya. Dengan demikian, intensitas suhu panas saat ini akan berangsur menurun dalam beberapa pekan mendatang.
Fenomena cuaca ekstrem seperti panas tinggi menjadi pengingat pentingnya adaptasi iklim. BMKG mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan dan memperbanyak konsumsi air saat beraktivitas di luar ruangan.