c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

21 Juli 2025

16:17 WIB

BKKBN: 1 Orang Produktif Tanggung 6 Orang

Beban orang produktif di Indonesia menurut BKKBN begitu berat karena jadi tumpuan warga.

Penulis: Aldiansyah Nurrahman

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>BKKBN: 1 Orang Produktif Tanggung 6 Orang</p>
<p>BKKBN: 1 Orang Produktif Tanggung 6 Orang</p>

Ilustrasi ajang pencari kerja di Jakarta. Antara Foto/Raisan Al Farisi.

JAKARTA - Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Budi Setiyono menyebutkan, satu orang produktif di Indonesia menanggung beban hidup hingga enam orang tidak produktif.

“Kita bayangkan saat ini dalam satu keluarga hanya satu orang yang bekerja, sementara 5-6 orang lainnya tidak bekerja, itu betapa beratnya. Ini yang terjadi di negara kita,” jelasnya, dalam Kick Off Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2025, di Jakarta, Senin (21/7).

Budi membayangkan, begitu satu orang produktif ini dapat gaji, lima hari kemudian bisa sudah habis, sehingga mesti berutang atau mencari penghasilan tambahan karena harus menanggung hidup enam orang.

Menurutnya, fenomena ini adalah menjadi penyebab Indonesia sampai sejauh ini memiliki utang luar negeri yang sangat banyak.

“Ya barangkali karena memang jumlah orang yang kita andalkan untuk bisa menghasilkan produktivitas untuk menyokong fiskal kita itu jumlahnya barangkali bisa jadi kurang dari 50%, atau bahkan mungkin kurang dari 20%, atau bahkan bisa jadi kurang dari 10%,” tutur dia.

Baca juga: Menaker: Kualitas Tenaga Kerja Kita Bermasalah  

Budi menjelaskan, angka satu orang produktif menanggung enam orang tak produktif itu berdasarkan perhitungan data Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT).

“Kenyataannya jumlah penduduk yang betul-betul produktif bisa kita andalkan menurut data dari Ditjen Pajak itu hanya sekitar 13-15 juta orang yang aktif menyetor SPT,” jelasnya.

Artinya, lanjut dia, hanya sekitar 13-15 juta orang yang benar-benar punya pendapatan yang pasti. Sedangkan sisa dari jumlah penduduk itu, kemungkinan tidak memiliki kepastian pendapatan sehingga mereka tidak menyetor SPT.

Budi mengatakan, Indonesia akan mengalami bonus demografi 2045. Sebanyak 70% penduduk berada pada usia produktif.

Hal ini, menurutnya, patut dimaksimalkan. Paling tidak sebanyak 80% penduduk harus punya produktivitas yang pasti atau bekerja disektor formal

“Mereka harus punya pendapatan yang real, yang juga bisa dikontribusikan untuk kemampuan fiskal kita dan seterusnya,” jelasnya.

Dengan begitu, dikatakannya, angka satu orang mesti menanggung beban enam orang bisa berkurang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar