c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

31 Juli 2025

09:13 WIB

BGN Pastikan Keracunan di Kupang Bukan Dari MBG

Keracunan di SMPN8 Kupang bukan dari MBG berdasarkan penelitian dari BPOM.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>BGN Pastikan Keracunan di Kupang Bukan Dari MBG</p>
<p>BGN Pastikan Keracunan di Kupang Bukan Dari MBG</p>

Menu yang disajikan pada pelaksanaan MBG perdana di SDN Kedungbadak 1 Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). AntaraFoto/M Fikri Setiawan.

JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan, penyebab keracunan di SMPN 8 Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) bukan dari menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Itu hasil pemeriksaan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),” jelas dia dikutip dari Antara, Rabu (30/7).

Dadan lalu memaparkan kronologi kejadian keracunan tersebut. 

Pada hari Senin (21/7), BGN membagikan makanan ke delapan sekolah, termasuk ke SMPN 8 Kupang, dan di hari itu, ada sembilan siswa yang dilarikan ke rumah sakit. BGN langsung merespons dengan menghentikan sementara penyaluran MBG sejak hari Selasa (22/7).

Baca juga:  Keracunan MBG Masih Terjadi, DPR Desak BGN Evaluasi Berkala

BGN lalu mendapat info pada Rabu (30/7) dari SMPN 8 Kupang, ada 15 anak yang keracunan. Sedangkan, sejak 22 Juli, BGN sudah menghentikan MBG untuk SMPN 8 Kupang. 

“Jadi, siswa yang keracunan tidak mungkin dari MBG," kata dia.

Ia menjelaskan, pada Selasa (22/7) MBG tetap disalurkan ke tujuh sekolah lain di Kupang, dan dari sekolah-sekolah tersebut, tidak ada satupun siswa yang keracunan.

BGN juga menyimpan sampel MBG selama tiga hari di SPPG dan kemudian BPOM cek apakah sumber keracunan dari MBG atau tidak. 

“Ternyata tidak, namun saya juga tidak tahu apakah itu berasal dari sumber makanan lain atau bagaimana," sambung dia.

Ia menegaskan, target BGN untuk MBG yakni nol kejadian keracunan. Kemudian, langsung menindaklanjuti dengan menghentikan sementara penyaluran MBG di tempat kejadian.

Selain itu, BGN juga memastikan ada peningkatan standar operasional prosedur (SOP) mulai dari pembelian bahan baku, mempersingkat pengolahan dan penyajian agar makanan sampai kepada siswa maksimal 30 menit setelah disiapkan dari SPPG.

Sebelumnya pada Selasa (22/7) lalu, ratusan anak sekolah SMPN 8 Kota Kupang mengalami muntah-muntah, nyeri perut yang hebat dan lemas. Mereka diduga kesakitan usai mengonsumsi MBG di sekolahnya pada Senin (21/7) pagi.

Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, NTT, memastikan penanganan medis optimal bagi 140-an siswa SMPN 8 Kupang yang mengalami gangguan kesehatan karena diduga keracunan makanan Program MBG.

Anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan tersebut dirawat di tiga rumah sakit terdekat, antara lain RSUD SK Lerik, RSU Mamami, dan RS Siloam. Adapun gangguan kesehatan berupa diare dan muntah-muntah.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar