23 Juni 2025
13:38 WIB
Warkop DKI Kartun Dibuat Oleh 400 Animator Lokal
Warkop DKI Kartun melanjutkan perjalanan animasi lokal di layar lebar. Setelah Jumbo, kini giliran Dono, Kasino dan Indro menyapa pencinta tontonan di Tanah Air.
Penulis: Arief Tirtana
Editor: Andesta Herli Wijaya
Sesi gala premier Warkop DKI Kartun di Epicentrum XXI, Setiabudi, Jakarta, Sabtu (21/6). Dok: Validnews/ Andesta.
JAKARTA - Warkop DKI Kartun menjadi judul animasi terbaru yang bakal hadir di layar lebar. Setelah sukses besar Jumbo, kini giliran kisah unik dan jenaka dari Dono, Kasino dan Indro menyapa para pecinta tontonan di Tanah Air.
Warkop DKI Kartun merupakan produksi Falcon Pictures, dengan sutradara Rako Prijanto dan Daryl Wilson. Film ini melibatkan pemeran suara Wiwid Widyas Prihantoro (sebagai Dono), Farie Judhistira (Kasino) dan Mo Sidik (Indro). Ada pula Indro, komedian betawi Mandra dan Jaja Mihardja, hingga Beby Tsabina.
Warkop DKI Kartun menjadi salah satu rilisan paling menjanjikan dari Falcon di tahun ini. Bagaimana tidak, film ini diproduksi dengan melibatkan sekitar 400 talenta bidang animasi di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Indro Warkop, sebagai pihak yang bekerjasama dengan Falcon melahirkan film versi animasi ini.
Indro mengatakan, industri film animasi saat ini berkembang dan belakangan berhasil menyita perhatian penonton seluruh Indonesia lewat film Jumbo. Hal itu menurut Indro adalah bukti dari kemajuan industri dan juga potensi talenta animasi lokal.
"Kita di sini juga ingin, kita memproduksi Warkop DKI Kartun yang digarap oleh sekitar 400 animator, ingin juga menampilkannya untuk penonton semua," ungkap Indro di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Warkop DKI Kartun menyuguhkan aksi-aksi dan situasi komedi yang penuh warna. Penonton diajak untuk mengingat kembali ragam gaya komedi Warkop DKI yang menonjol, mulai dari sketsa, komedi situasi hingga slapstick yang selalu berhasil mengundang gelak tawa.
Film ini menampilkan karakter Dono, Kasino dan Indro dalam beberapa fragmen cerita yang secara longgar berasosiasi dengan beberapa cerita film Warkop DKI di masa lalu. Mulai dari kisah mereka sebagai anggota CHIPS yang membasmi kejahatan di kota, menjadi detektif sampai tampil di lapangan sepak bola.
Karena diperkenalkan sebagai tontonan semua umur, Warkop DKI Kartun membawa cerita yang lebih relevan bagi penonton anak. Mulai dari aksi-aksi yang menyimbolkan kepahlawanan hingga kebersamaan. Tak ada cerita terkait asmara atau perebutan cewek, seperti pada banyak film Warkop di masa lalu.
Begitu pula dalam aspek komedi, Warkop DKI Kartun mengeksplorasi komedi lewat adegan-adegan yang lebih sederhana, bertumpu terutama pada gaya komedi sketsa yang ringan untuk dinikmati anak-anak.
Sementara kritik sosial, sesuatu yang juga melekat pada Warkop DKI, tetap dihadirkan lewat serangkaian peristiwa maupun dialog geng Warkop DKI. Hanya saja, kritik itu menyasar tema yang lebih luas atau universal, dan lebih bersifat edukasi bagi penonton.
Singkatnya, Warkop DKI Kartun menghadirkan tontonan yang segar bagi anak dan keluarga di Indonesia. Lebih penting lagi, film ini menghidupkan kembali warisan komedi Warkop DKI yang tak terlupakan, bagi anak-anak masa kini.
Baca juga: Manusia Menua Dan Pergi, Warkop DKI Abadi
Sutradara, Rako Prijanto dan Daril Wylson mengungkapkan bahwa film ini dibuat terutama sebagai sajian yang sesuai dengan dunia anak-anak. Dia berharap film ini bisa menjadi tontonan anak dan keluarga Indonesia.
"Di film ini semuanya, komedi hingga aspek estetikanya kita jaga, gimana anak-anak bisa tahan duduk nonton, itu tantangan bagi saya, bentuk animasinya, gimana caranya kita tetap bawa ciri khas Om Kasino, Dono dan Indro, tapi dalam kartun," ujar Rako Prijanto.
"Jadi semoga bisa menghibur, bisa mengenalkan lagi dari generasi yang dulu saya kenal dengan Warkop DKI, anak-anak sekarang juga tahu Warkop DKI lewat animasi," tambah Daryl Wilson yang duduk sebagai sutradara animasi.