20 Agustus 2025
17:53 WIB
Tips Sukses Jadi Afiliator, Profesi Baru Nan Menjanjikan
Tak hanya membagikan tautan di media sosial, afiliator juga perlu membuat konten. Konten yang sangat menarik serta berbasis riset tren yang tengah berkembang merupakan syarat memancing audiens.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Editor: Andesta Herli Wijaya
Seorang afiliator sukses Lazada, Hasan Abdurrahman sedang membagikan tipsnya, dalam sesi Media Workshop Lazada di Jakarta, Rabu (20/8). Dok: Validnews/ Gemma F Purbaya.
JAKARTA - Digitalisasi banyak menciptakan peluang ekonomi baru, salah satunya adalah dengan menjadi afiliator. Istilah ini merujuk seseorang yang menjalankan program afiliasi atau kegiatan mempromosikan produk atau jasa milik orang lain dengan tujuan mendapatkan komisi dari setiap transaksi yang tercipta.
Data Populix di 2024 bahkan menunjukkan 59% konsumen di Indonesia membeli produk melalui program afiliasi. Artinya, menjadi seorang afiliator sangat menguntungkan.
Masalahnya, menjadi afiliator tidaklah mudah, apalagi afiliator yang sukses. Studi dari Statista pada 2023 menemukan, hanya 30% dari afiliator yang sukses pada tahun pertamanya. Sementara lebih banyak afiliator yang kesulitan bertahan dan berkembang dikarenakan berbagai tantangan, termasuk di antaranya tantangan kreativitas hingga pengetahuan akan tren digital.
Lantas, bagaimana cara menjadi afiliator yang sukses dan menguntungkan? Berikut dibagikan tipsnya oleh salah afiliator sukses Lazada, Hasan Abdurrahman.
Berani Memulai
Pertama-tama, harus berani memulai. Menurut Hasan, mental ini penting ada karena bisnis afiliasi sangat bergantung pada tindakan, bukan sekadar teori.
Maka dari itu, berani memulai menjadi seorang afiliator. Dengan semakin cepat memulai, maka semakin cepat juga seseorang tahu apa yang berhasil dan tidak, serta tahu bagaimana cara mengembangkan strategi agar menarik banyak orang.
"Mulai saja dahulu karena sesuatu yang tidak dimulai tidak akan berjalan," kata Hasan dalam acara Media Workshop Lazada di Jakarta, Rabu (20/8).
Konsistensi
Setelah berani memulai, selanjutnya adalah konsistensi. Pasalnya, orang lain tidak akan langsung percaya hanya dari satu kali unggahan sehingga perlu konsisten dalam membagikan konten agar audiens menjadi familiar.
Selain itu, platform media sosial seperti Instagram, TikTok, atau YouTube cenderung mengangkat akun yang rajin mengunggah. Artinya, konsistensi berpotensi mendatangkan lebih banyak eksposur organik.
"Konsistensi ini juga akan terkonversi menjadi angka, karena kan berhasil atau tidaknya akan terlihat dari angka," imbuh Hasan.
Pilih Produk Yang Tepat
Pastikan juga produk yang disebar adalah produk yang tepat untuk audiens di media sosial dan bukan produk abal-abal. Salah satu langkah mudah mengetahuinya bisa dengan mencari produk dengan penjual yang memiliki rating positif di atas 80% pada platform e-commerce.
Selain itu, pastikan juga produk mempunyai komentar dan reputasi positif, penjual telah terverifikasi, serta toko memiliki lencana khusus. Hal ini juga mencegah maraknya penipuan yang kadang terjadi di platform e-commerce, yang pada akhirnya juga bisa melunturkan kepercayaan audiens terhadap si afiliator.
Baca juga: Rojali-Rohana, Fenomena Pelipur Lara Di Tengah Kondisi Ekonomi
Buat Konten Berbasis Riset Tren
Tidak hanya membagikan tautan saja di media sosial, afiliator juga perlu membuat konten. Supaya dapat memancing audiens, lakukan riset gaya konten seperti apa yang sedang tren, apalagi tiga detik pertama merupakan hal yang krusial.
"Tiga detik pertama itu penting untuk konten. Kalau untuk 2025 sendiri bisa dibilang gaya konten yang santai sedang tren gitu, jadi tidak banyak gimmick dan editing," ucap Hasan.
Dia menambahkan, orang Indonesia juga menyukai konten-konten yang bersifat organik, dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bukan itu saja, konten afiliasi bagus juga yang bersifat soft selling.
Itulah beberapa tips menjadi seorang afiliator yang dapat menguntungkan. Selamat mencoba!